Peluang Ekonomi Baru di Sektor Pariwisata Museum

Minggu, 18 Mei 2025 | 16:52 WIB
Peluang Ekonomi Baru di Sektor Pariwisata Museum
Ilustrasi museum - Twibbon Hari Museum Nasional (Pexels)

Suara.com - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengunjungi Museum Rudana di Ubud, Bali, dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025. Adapun, kunjungan Ibas disambut langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana.

Putu menyambut baik kehadiran Ibas sebagai bentuk kerja sama antara AMI dan lembaga negara untuk memperkuat peran museum di Indonesia.

“Kehadiran Ibas kami maknai sebagai kunjungan persahabatan dan kepedulian mendalam terhadap nasib warisan budaya kita. Ini bukan semata kegiatan seremonial, tetapi ruang dialog yang tulus untuk menimbang masa depan museum Indonesia,” kata Putu Rudana melalui keterangannya, Minggu (18/5/2025).

Dalam audiensi ini, berbagai pemikiran strategis muncul sebagai bahan refleksi dan pandangan ke depan tentang pengembangan museum. Di antaranya pentingnya memperkuat kebijakan berbasis museum sebagai tempat belajar dan meneliti; pentingnya membangun kerja sama antara museum, pemerintah, kampus, dan masyarakat; serta perlunya mendukung upaya digitalisasi, pelestarian koleksi, dan penguatan tenaga kerja di bidang museum sebagai peluang ekonomi baru.

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengunjungi Museum Rudana di Ubud, Bali, dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025.
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengunjungi Museum Rudana di Ubud, Bali, dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025.

“Ada pula harapan agar museum bisa lebih berperan dalam diplomasi budaya dan membangun karakter bangsa,” jelas Putu.

Gagasan-gagasan tersebut menunjukkan bahwa audiensi ini bukan hanya bagian dari peringatan seremonial, tetapi menjadi ajang menyampaikan harapan bersama agar museum di Indonesia bisa lebih terbuka, relevan, dan berdampak.

“Memajukan museum berarti memuliakan ketulusan-ketulusan dalam menjaga warisan, menyampaikan nilai, dan menjangkau generasi masa depan dengan penuh kasih dan kesadaran,” kata Putu.

Sebagai penggerak dalam pembangunan budaya, AMI tidak hanya menjadi penghubung antara pelaku museum dan pemerintah. Tetapi, juga mendorong penerapan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, dalam kehidupan museum.

Lewat penguatan cerita sejarah, pengelolaan koleksi yang kontekstual, serta program edukatif yang terbuka untuk semua kalangan, AMI mendorong museum menjadi ruang belajar tentang kebangsaan yang hidup.

Baca Juga: Menari di Atas Tali Ekonomi Rumahan: Kisah Kreativitas dan Ketangguhan

Museum diharapkan bukan sekadar menampilkan benda bersejarah, tetapi juga menjadi tempat memaknai kembali nilai-nilai dasar negara dengan cara yang relevan dan mudah dipahami, khususnya bagi generasi muda.

Dalam kerangka itu, AMI menyampaikan dengan tegas bahwa museum perlu mendapat tempat penting dalam pembangunan kebudayaan nasional. AMI tidak hanya menjadi organisasi profesi, tetapi juga berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pembuat kebijakan di tingkat pusat. Peran ini penting untuk mempercepat lahirnya kebijakan budaya yang lebih merata dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin museum hanya menjadi ruang diam, tetapi menjadi ruang yang menyampaikan nilai, membuka dialog, dan menumbuhkan kesadaran. AMI berkomitmen menjadi jembatan antara pengambil kebijakan dan pelaku kebudayaan di lapangan,” tegas Putu Rudana.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak seluruh masyarakat, terutama masyarakat Bali untuk sama-sama memperjuangkan Undang-Undang tentang kebudayaan. Di samping itu, Ibas mengatakan generasi muda juga harus menjaga dan melestarikan seni budaya Indonesia.

Ibas berdialog langsung dengan generasi muda dalam suasana kebudayaan yang hangat dan terbuka. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Museum Internasional yang diperingati setiap bulan Mei di berbagai negara.

Melalui forum bertajuk “Meniti Warisan, Merajut Masa Depan: Museum sebagai Penjaga Peradaban”, pertemuan ini menjadi ruang temu lintas generasi untuk membahas peran museum dalam kehidupan berbangsa, dunia pendidikan, dan kebudayaan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI