Skandal APBD DKI: Server Rp1,7 Miliar, Proyektor Museum Lebih Mahal dari Mobil?

Jum'at, 25 Juli 2025 | 17:22 WIB
Skandal APBD DKI: Server Rp1,7 Miliar, Proyektor Museum Lebih Mahal dari Mobil?
Anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian. (YouTube/Mata Najwa)

Suara.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana, membongkar dugaan pemborosan anggaran fantastis dalam rencana belanja sejumlah dinas di Pemprov DKI Jakarta. Dalam rapat APBD Perubahan 2025, ia membeberkan adanya pengadaan barang dengan harga yang di-mark-up gila-gilaan dari harga pasar.

Temuan ini sontak membuat rapat menjadi panas, menyoroti bagaimana uang pajak rakyat berpotensi dihambur-hamburkan untuk belanja yang tidak masuk akal.

Temuan yang paling mencengangkan adalah rencana pengadaan server oleh Dinas Perpustakaan. Justin mengungkap, dinas tersebut menganggarkan Rp 1,7 miliar untuk satu unit server, padahal harga pasaran untuk spesifikasi yang sama hanya di kisaran Rp 300 juta.

"Server ini kita sudah cek spesifikasinya. Mau beli 3 unit, masing-masing server (harganya) Rp1,7 miliar. Setelah kita cek spesifikasinya itu kisarannya Rp300 juta bukan Rp1,7 miliar. Ini Dinas Perpustakaan mau beli 3 unit," kata Justin dalam rapat Komisi E, Kamis (24/7/2025).

Kejanggalan tidak berhenti di situ. Justin juga menyoroti rencana Dinas Kebudayaan yang ingin membeli lampu LED seharga Rp 15 juta per unit.

"Pengadaan lampu LED kita cek juga spesifikasinya di pasaran harganya Rp1 sampai Rp3 juta. Tapi, ini alokasi satuannya Rp15 juta, jauh (perbedaannya)," ujarnya.

Masih dari dinas yang sama, Justin mempersoalkan pengadaan 11 proyektor untuk Museum Bahari dengan harga satuan mulai dari Rp 158 juta hingga Rp 214 juta.

"Padahal, kalau kita cek di pasaran, proyektor ini mungkin yang (paling) mahal sekitar Rp50 jutaan," lanjutnya.

Justin juga mengkritik gaya penggunaan fasilitas yang terkesan berlebihan. Ia menunjukkan foto sebuah ruangan di perpustakaan Taman Ismail Marzuki (TIM) di mana TV dan proyektor dipasang dan digunakan secara berdampingan.

Baca Juga: Kaesang Tantang Partai Lama dengan Gajah PSI: Kami akan Jadi Kekuatan Besar

"Ini saya ambil gambar dari ruangan perpustakaan di TIM. Ini proyektornya ada, TV-nya (juga) ada, berlebihan juga. Ini sebenarnya mau pake TV atau mau pake proyektor," sentilnya.

Di akhir paparannya, Justin mengingatkan jajaran Pemprov DKI bahwa anggaran yang mereka gunakan berasal dari keringat rakyat. Ia meminta agar pemerintah lebih bijak dan efisien dalam membelanjakan uang tersebut.

"Saya harap belanja dari uang pajak masyarakat itu juga digunakan secara bijak dengan nilai-nilai yang efisien. Jangan sampai nanti selain ada temuan, bisa juga menyakiti hati masyarakat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI