Komisi I DPR Desak Usut Motif di Balik Tewasnya Prada Lucky: Coba Dikejar!

Selasa, 12 Agustus 2025 | 18:52 WIB
Komisi I DPR Desak Usut Motif di Balik Tewasnya Prada Lucky: Coba Dikejar!
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin. [Suara.com/Dea]

Suara.com - Kematian tragis Prada Lucky Cepril Saputra yang diduga tewas di tangan seniornya memicu amarah dari parlemen.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, mendesak Polisi Militer untuk mengusut tuntas motif di balik pembunuhan prajurit muda tersebut.

Purnawirawan jenderal TNI ini bahkan secara blak-blakan menyebut bahwa pukulan seorang militer pasti dilatih untuk mengarah ke titik-titik yang mematikan.

TB Hasanuddin meminta agar Polisi Militer bekerja transparan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi hingga Prada Lucky meregang nyawa.

"Saya minta ya kepada Polisi Militer, coba dikejar. Apa sih sebetulnya motifnya? Ceritanya seperti apa? Kok sampai dibunuh?" kata TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Ia juga menepis kemungkinan bahwa insiden ini terjadi tanpa niat membunuh. Menurutnya, pengeroyokan dengan 'pukulan militer' sudah pasti berakibat fatal.

"Mungkin tidak ada niat membunuh. Tetapi harus bisa dipastikan, dengan dipukuli berame-rame oleh sekian puluh orang, dan tentu pukulannya, pukulan militer, yang mengarah pada titik-titik yang mematikan, ya matilah," tegasnya.

20 Prajurit Jadi Tersangka, Termasuk Satu Perwira

Kasus ini memang bukan insiden biasa. Sebanyak 20 prajurit TNI di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah ditetapkan sebagai tersangka. Yang lebih mengejutkan, salah satu di antaranya adalah seorang perwira.

Baca Juga: Prajurit TNI AD Menjerit, Komisi I DPR Ancang-ancang Bentuk Panja Usut KPR Mangkrak Era Dudung

Fakta ini seolah mengonfirmasi adanya dugaan kekerasan yang bukan lagi sekadar perpeloncoan, melainkan sudah bersifat sistemik dan terorganisir di dalam barak.

Kematian Prada Lucky yang awalnya mungkin coba ditutupi sebagai sakit biasa akhirnya terbongkar setelah penyelidikan intensif dari Polisi Militer.

Lebih jauh, TB Hasanuddin mengirimkan pesan kepada Panglima TNI dan seluruh jajarannya untuk merombak total budaya senioritas yang arogan di tubuh TNI.

"Jangan ada sifat arogansi lah. Seperti yang tadi saya ceritakan, ya biasa-biasa sajalah. Toh sesudah pensiun, kita kembali menjadi masyarakat biasa. Baik senior maupun junior," ujarnya.

Ia menuntut adanya petunjuk yang jelas mengenai bagaimana seharusnya senior bersikap kepada juniornya.

"Seharusnya memberi contoh, memberikan arahan yang positif. Itu harapan saya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI