Suara.com - Suasana di Alun-alun Kabupaten Pati memanas saat massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran, Rabu (13/8/2025) hari ini. Aksi ini bertujuan untuk mencabut mandat rakyat dari Bupati Pati Sudewo, yang kepemimpinannya dinilai arogan oleh para demonstran.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri terlihat bersiaga penuh di lokasi. Kapolresta Pati Komisaris Besar Polisi Jaka Wahyudi dan Komandan Kodim (Dandim) Pati Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto turun langsung untuk memastikan aksi berjalan damai dan terkendali.
”Akan kami kawal. Penyampaian aspirasi masyarakat. Jangan ada anarkis, kondusif,” ujar Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, saat ditemui di tengah kerumunan massa dikutip, Rabu.
Penegasan untuk menjaga kondusivitas juga datang dari Dandim Pati. Ia mengingatkan massa agar tidak terprovokasi dan tidak melakukan tindakan yang merusak.
”Saya akan mengawal kalian semua. Jangan ada yang disusupi, jangan ada lempar lagi,” kata Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto.
Salah satu orator aksi, Saiful, dengan lantang menyatakan bahwa kehadiran mereka adalah untuk menjawab tantangan dari Bupati Pati Sudewo sendiri, yang sebelumnya disebut siap menghadapi demo hingga 50 ribu orang.
”Kami ke sini memenuhi undangan Bupati Pati Sudewo,” kata Saiful di atas panggung.
Sementara itu, Kuasa Hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Nimerodin Gulo, menyebut aksi ini sebagai pesta demokrasi rakyat untuk menarik kembali kepercayaan yang telah diberikan. Menurutnya, arogansi pemimpin menjadi pemicu utama gerakan ini.
”Dia pemimpin yang arogan. Ini pesta demokrasi. Kalau tahun 2024 kita memberikan mandat sekarang mencabut mandat dari Bupati Pati Sudewo,” tegas Nimerodin.
Baca Juga: Ratusan Warga Kepung Kantor Bupati Pati, Spanduk Raksasa 'Pecat Sudewo' Terbentang