Enough is Enough! Amien Rais Desak Sudewo Mundur, Minta Prabowo Turun Tangan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2025 | 14:58 WIB
Enough is Enough! Amien Rais Desak Sudewo Mundur, Minta Prabowo Turun Tangan
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais minta Sudewo mundur dari jabatannya. (ist/ foto dok. Amien Rais)

Suara.com - Tokoh reformasi dan Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, mendesak Bupati Pati Sudewo untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya.

Pernyataan keras ini disampaikan Amien Rais ini menanggapi gejolak sosial yang terjadi di Kabupaten Pati terkait kebijakan Sudewo yang dinilai telah meresahkan masyarakat.

“Saya kira Sudewo, sebaiknya segera mengundurkan diri, Enough is Enough,” tegas Amien Rais melalui kanal YouTube resminya, dikutip Jumat (15/8/2025).

Amien Rais juga meminta Bapak Presiden Prabowo untuk mengambil sikap tegas pada kasus ini. Menurutnya, langkah tegas dari presiden diperlukan dari masyarakat Pati terhadap Bupati Sudewo.

“Menurut saya, Bapak Presiden Prabowo mengambil sikap tegas pada kasus penolakan dari masyarakat Pati kepada Bupati Sudewo,” ujarnya.

Kekecewaan publik di Pati dipicu oleh berbagai kebijakan, termasuk kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang signifikan.

Kebijakan ini dinyatakan sudah dimusyawarakan dengan para camat dan anggota Paguyuban Kepala Desa SE-Kabupaten Pati.

Amien Rais meyakini bahwa suara masyarakat Pati merupakan cerminan dari suara mayoritas Indonesia yang mendambakan pemimpin yang amanah.

“Saya yakin cara berpikir substansi rakyat Pati juga merupakan cara substansi sebagian besar rakyat Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Dibalik Demo Panas Pati, Ternyata Bupati Pati Sudewo Sempat Lakukan Ritual untuk Jaga Wilayahnya

Gelombang demonstrasi besar pun terjadi, menuntut Sudewo untuk mundur dari jabatannya.

Bentuk kekecewaan masyarakat Pati adalah melempari Sudewo dengan air mineral saat berupaya bertemu dengan warga dengan menyampaikan permohonan maaf.

Amien Rais juga menggambarkan persepsi negatif masyarakat Pati terhadap Sudewo.

“Di mata rakyatnya, Sudewo pejabat yang arogan, preman, penipu dan penindas,” ucap Amien Rais.

Amien Rais menyoroti tidak adanya keberanian dari para wakil rakyat untuk menghadapi para demonstran dan menyerap aspirasi mereka secara langsung.

“Tidak ada satu anggota pun DPRD Pati yang punya nyali untuk menemui demonstran,” katanya.

Demo Tuntut Sudewo Mundur

Pada Rabu (13/8/2025), ribuan warga Pati tumpah ruah ke jalan menuntut Sudewo mundur, dipicu serangkaian kebijakan kontroversial, salah satunya rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Meski kebijakan itu resmi dibatalkan pada 8 Agustus 2025, gejolak warga tak mereda.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo agar mundur dari jabatannya karena dinilai arogan dan sejumlah kebijakannya tidak pro ke masyarakat. [ANTARA FOTO/Aji Styawan].
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo agar mundur dari jabatannya karena dinilai arogan dan sejumlah kebijakannya tidak pro ke masyarakat. [ANTARA FOTO/Aji Styawan].

Tuntutan kini bergeser menjadi desakan agar Sudewo angkat kaki dari jabatannya. Aksi yang digelar sejak pagi hari memanas saat massa berusaha merangsek masuk ke Kantor Bupati Pati, memaksa polisi menembakkan gas air mata.

Ketegangan semakin memuncak ketika Sudewo mencoba menyampaikan permintaan maaf dari atas kendaraan taktis atau rantis Polri.

Tak sampai setengah menit, Sudewo yang muncul di balik tameng aparat hanya sempat mengucapkan beberapa patah kata sebelum menghilang kembali ke dalam kendaraan lapis baja. Lemparan sandal dan botol air mineral dari arah massa membuatnya tak bisa melanjutkan pernyataannya.

“Bismillahirohmanirohim, Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat yang lebih baik,” ujarnya singkat sebelum berlindung kembali.

Reporter: Safelia Putri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI