Ia menegaskan, meski terlihat sepele, persatuan masyarakat yang dimotori oleh rasa senasib dan simbol bersama dapat menjelma menjadi kekuatan dahsyat yang mampu menantang kekuasaan sekalipun.
Pesan ini seolah menjadi pengingat bagi Gibran dan para pemimpin lainnya untuk selalu mendengarkan nurani rakyat dan tidak terlena dalam lingkaran "yes man" yang menjauhkan mereka dari realita.