Karma 'Mulut Pedas' Noel? Suruh WNI 'Kabur Aja' dan Kini Berakhir di Tangan KPK

Tasmalinda Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:23 WIB
Karma 'Mulut Pedas' Noel? Suruh WNI 'Kabur Aja' dan Kini Berakhir di Tangan KPK
Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel kena OTT KPK. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) oleh KPK bukanlah sebuah kejutan yang datang tiba-tiba.

Bagi publik yang selama ini mengikuti jejak digitalnya, OTT ini terasa seperti sebuah babak akhir yang tak terelakkan dari drama arogansi seorang pejabat.

Jauh sebelum rompi oranye KPK membayang, Noel telah lebih dulu membangun citra sebagai figur yang impulsif dan tidak sensitif, dari mulai 'mengusir' WNI yang ingin bekerja di luar negeri hingga membentak petugas dengan kalimat legendaris, "Mas, saya Wakil Menteri!".

Kini, serangkaian kontroversi itu menjadi konteks pahit yang membingkai kasus korupsi yang menjeratnya, seolah menjadi bukti bahwa di mana ada arogansi kekuasaan, di situ pula potensi penyalahgunaannya mengintai.

Alih-alih tampil sebagai pejabat yang merangkul, gaya komunikasinya justru dinilai impulsif, arogan, dan sangat tidak sensitif terhadap konteks sosial.

Dari isu pekerja migran, CPNS yang mengundurkan diri, hingga arogansi saat sidak, inilah jejak digital dari tiga pernyataan paling kontroversial Wamenaker Noel yang membuatnya jadi bulan-bulanan netizen.

1. Polemik #KaburAjaDulu: Saat Wamenaker 'Usir' Warga Negaranya Sendiri

Pada Februari 2025, saat sentimen publik yang ingin bekerja di luar negeri menguat lewat tagar #KaburAjaDulu, respons Noel sungguh di luar dugaan.

Alih-alih menunjukkan empati atau menawarkan solusi, ia justru memberikan jawaban yang sangat menohok dan terkesan meremehkan.

Baca Juga: Apa Itu Sertifikasi K3? Kasus OTT KPK Wamenaker Immanuel Ebenezer

"Hashtag-hashtag, enggak apa-apa lah, masa hashtag kami peduliin. Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi," ujarnya.

Pernyataan ini sontak meledak.

Publik, terutama generasi muda yang merasa sulit mencari pekerjaan layak di dalam negeri, merasa "diusir" oleh pejabatnya sendiri.

Kalimat "jangan balik lagi" dianggap sebagai puncak dari arogansi dan ketidakpedulian pemerintah terhadap aspirasi warganya.

2. Sidak Pekanbaru: "Mas, Saya Wakil Menteri!"

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan. (Dok. Suara.com)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan. (Dok. Suara.com)

Arogansi kekuasaan kembali dipertontonkan saat Noel melakukan sidak ke sebuah perusahaan di Pekanbaru pada April 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI