Karma 'Mulut Pedas' Noel? Suruh WNI 'Kabur Aja' dan Kini Berakhir di Tangan KPK

Tasmalinda Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:23 WIB
Karma 'Mulut Pedas' Noel? Suruh WNI 'Kabur Aja' dan Kini Berakhir di Tangan KPK
Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel kena OTT KPK. (Suara.com/Bagaskara)

Dalam sebuah interaksi yang terekam, ia terdengar membentak seorang petugas atau karyawan dengan kalimat yang menunjukkan superioritas jabatannya.

"Mas, saya Wakil Menteri!"

Kalimat singkat ini sarat akan makna.

Publik membacanya sebagai upaya untuk mengintimidasi dan mendapatkan perlakuan khusus hanya karena statusnya sebagai pejabat tinggi.

Ini adalah contoh klasik dari mentalitas "priyayi" yang seharusnya sudah terkikis di era reformasi, di mana seorang pejabat seharusnya melayani, bukan minta dilayani.

3. Isu 1.967 CPNS Mundur: Gagal Paham Konteks Generasi Muda

Ketika data menunjukkan ada 1.967 CPNS yang lulus seleksi memilih mengundurkan diri, Noel kembali mengeluarkan pernyataan yang dinilai gagal paham.

Ia menyalahkan para pelamar tersebut karena dianggap tidak siap ditempatkan di mana saja dan mundur seenaknya.

"Menurutnya, pelamar yang sudah diterima seharusnya siap ditempatkan di mana saja. Bukannya malah mundur seenaknya," bunyi pernyataannya.

Baca Juga: Apa Itu Sertifikasi K3? Kasus OTT KPK Wamenaker Immanuel Ebenezer

Komentar ini dianggap tidak sensitif terhadap realita yang dihadapi CPNS, seperti penempatan di daerah terpencil dengan gaji yang tidak sepadan, fasilitas minim, atau deskripsi pekerjaan yang tidak sesuai.

Alih-alih mengevaluasi sistem rekrutmen dan penempatan PNS, Noel justru menyalahkan para pesertanya, menunjukkan jarak yang begitu jauh antara pembuat kebijakan dengan realitas di lapangan.

Serangkaian pernyataan ini membentuk sebuah pola yang konsisten: seorang pejabat yang terlihat lebih suka berkonfrontasi daripada berdialog, lebih mengedepankan kuasa daripada empati.

Menurut Anda, apakah gaya komunikasi Wamenaker Noel ini adalah sebuah ketidaksengajaan, atau memang cerminan dari arogansi kekuasaan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI