DPRD DKI Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional, Transaksi Lebih Cepat, Aman, dan Efisien

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 11:51 WIB
DPRD DKI Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional, Transaksi Lebih Cepat, Aman, dan Efisien
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Wakil Ketua DPRD DKI Rany Mauliani, dan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Basri Baco menghadiri acara Pengumuman Pemenang Lomba Digitalisasi Pasar Tahun 2025 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Dok: Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta)

Suara.com - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, transaksi digital kini menjadi suatu kebutuhan. Termasuk di pasar-pasar tradisional Jakarta. 

Dengan memanfaatkan pembayaran digital, para pedagang dan pembeli dapat bertransaksi lebih cepat, aman, dan praktis. Tak repot menyiapkan uang tunai. 

Transaksi digital juga membantu mengurangi risiko kehilangan atau peredaran uang palsu. Bahkan, terbuka peluang bagi pedagang pasar menjangkau pelanggan yang biasa belanja dengan metode modern. 

DPRD Provinsi DKI Jakarta terus mendorong pemerintah provinsi untuk memksimalkan penggunaan pembayaran non-tunai demi mendukung Program Smart City Jakarta. Pasar tetap relevan dan dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern.

Tidak hanya soal kemudahan, digitalisasi transaksi juga mendorong tercatatnya aktivitas ekonomi di pasar. Data transaksi yang terekam bisa menjadi dasar bagi pedagang untuk mengelola usaha.

Tak hanya itu, data transaksi digital akan memudahkan pemerintah mengevaluasi perolehan pendapatan dari sektor pajak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan begitu, penerapan transaksi digital di pasar-pasar Jakarta bukan sekadar tren, melainkan langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan daya saing ekonomi rakyat.

Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Rany Mauliani mendukung Pemprov DKI Jakarta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional.

Mulai dari penerapan sistem pembayaran menggunakan QRIS di pasar-pasar tradisional. Sehingga mempermudah pengelolaan data transaksi, serta membangun ekosistem perdagangan yang lebih efisien, transparan, dan inklusif.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Prioritaskan Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi

"Kami apresiasi digitalisasi yang diterapkan di pasar," ujar Rany, Kamis (21/8).

Selain mengikuti perkembangan zaman, menurut dia, transaksi digital juga bisa memudahkan para pembeli untuk bertransaksi. Cukup menggunakan gawai atau telepon genggam, pembayaran bisa dilakukan.

"Bahkan ada kenaikan transaksi digital sampai 47 persen. Terbukti menggunakan digital, transaksi jadi lebih mudah, lebih aman, dan nyaman," ucap Rany.

Bahkan, menggunakan pembayaran digital dinilai mampu meminimalisasi tindak kriminal. Seperti kecopetan yang kerap terjadi di pasar tradisional.

"Jadi kita ke pasar tidak perlu bawa uang cash banyak. Penggunaan QRIS sangat memudahkan. Bisa tetap ke pasar, berbelanja dengan aman dan nyaman," tutur Rany. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?