Tak menyerah, Pita mencoba jalur lain. Pada pukul 00.30, ia kembali menghubungi Siswanto, kali ini dengan panggilan telepon seluler biasa, dan akhirnya tersambung.
"Pita kembali menghubungi Siswanto dengan menelepon langsung ke nomor HP-nya dan ternyata bisa diangkat. Lalu Pita menjelaskan kepada Siswanto untuk meminta bantuan untuk mengecek kamar Daru," kata Dwi.
Namun, pengecekan itu tak kunjung memberikan kepastian. Pukul 05.00 subuh, Pita kembali menelepon Siswanto.
Saat itu kata Siswanto kondisi kamar daru masih gelap dan Siswanto menyarankan nanti saja dicek kembali pada saat Daru akan berangkat kerja yaitu antara pukul 07.00-07.30.
Satu jam kemudian, pukul 06.00, Pita kembali memohon Siswanto untuk memeriksa. Jawaban yang diterima melalui pesan singkat justru permintaan untuk menunggu lebih lama lagi.
"Lalu Siswanto mengirim pesan kepada Pita bahwa nanti pukul 07.30 dicek karena nomor HP Daru ketika dihubungi Siswanto saat ini tidak aktif," papar Dwi.
Penantian panjang dan penuh kecemasan itu akhirnya berakhir dengan sebuah tragedi.
"Sehingga akhirnya pada pukul 07.30, Siswanto mengecek kamar Daru dan diketahui Daru sudah meninggal dunia di kamar kos nomor 105 Guest Host Gondang Dia, Jalan Gondang Dia kecil nomor 22 Kecamatan Menteng Jakarta Pusat," ucap Dwi.
Baca Juga: Mengapa Keluarga Arya Daru Menyebut Nama Panglima TNI dalam Kasus Kematian Sang Diplomat?