Suara.com - Aksi demonstrasi 25 Agustus di depan Gedung DPR ikut menggemparkan jagat dunia maya. Pasalnya, bertebaran cuplikan video yang menampilan massa pendemo saat 'mengepung' Gedung DPR RI.
Salah satunya adalah video saat kehadiran massa pelajar STM yang ikut turun ke jalan.
Mereka pun bergerak sembari meneriakkan yel-yel saat bergabung ke barisan pendemo lainnya di DPR.
"Assalamualikum, waallaikum salam. Assalamualaikum, waallaikum salam, STM datang, bawa pasukan!" demikian pekikan massa pelajar STM sambil berjoget ria.
Dalam video yang beredar di platform X, kebanyaka dari pelajar ini masih mengenakan seragam putih-abu-abu. Terlihat juga massa pelajar STM ini membentangkan bendera Merah-Putih.
Sontak video anak STM yang ikut demo 25 Agustus ini menjadi sorotan netizen di X. Namun, kehadiran pelajar STM dalam demonstrasi ke DPR itu pun menuai pro-kontra di kalangan netizen. Ada yang mendukung dan ada juga yang mempertanyakan alasan para pelajar ini ikutan demo.

"Mahasiswa mana? malu maluin kalah sama anak smk," salah satu netizen.
"Anak STM, ngeri," tulis yang lain.
"Efek pejabat banyak nantangin rakyat," timpal yang lain.
Baca Juga: Puan Maharani - Sahroni 'Diincar' Massa Demo 25 Agustus: Gedung DPR Terlalu Kecil buat Dihancurkan!
"Kalo ditanya emang paham demo tentang apa, bales aja, yg duduk di dpr juga ga paham apa apa digaji," sindir salah satu netizen.
"Ntong lu pada mau ngapain? Dikasi uang jalan berapa dah Ampe bisa ambil jam sekolah," cibir yang lain.
DPR Dijaga Super Ketat
Gedung DPR RI pada hari ini dijaga super ketat terkait adanya demonstrasi besar-besaran 25 Agustus 2025. Setidaknya ada 1.250 personel gabungan yang dikerahkan ke Gedung DPR untuk mengamankan adanya aksi demonstrasi itu.
Perihal pengamanan di Gedung DPR RI diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. Terkait adanya aksi besar-besaran itu, Susatyo juga meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing adanya isu-isu yang mencuat di media sosial.
"Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," ujarnya.
Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik. Petugas yang berjaga sebanyak 1.250 personel, baik dari TNI, Polri maupun petugas Pemda DKI Jakarta.