Namun bukannya menyambut aspirasi rakyat, anggota DPR justru menghindar. Langkah mempercepat rapat itu pun menuai kecaman warganet.
"Ngakunya mewakili rakyat, disamperin rakyat ke kantornya malah pada kabur. Jadi mereka di sana mewakili siapa?" sindir akun @aka***.
"Ini wakil partai, bukan wakil rakyat soalnya," komentar @ti***. "Awas lu ya kampanye minta suara rakyat," tambah akun @sbg***.
"Mau pulang ke kosan Rp3 juta sehari ya?" timpal akun @a__***.
Fenomena ini kembali menegaskan jurang lebar antara rakyat dan para wakilnya. Boro-boro didengar, yang ada justru rakyat disambut pagar beton, sementara anggota DPR buru-buru pulang.