Setelah video tersebut viral dan mendapat perhatian luas, sejumlah fakta baru yang lebih mengejutkan terungkap.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, memberikan klarifikasi penting terkait insiden ini.
Berikut adalah beberapa poin kunci yang berhasil dirangkum:
- Lokasi Kejadian: Peristiwa ini terjadi di halaman SD Negeri 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
- Bukan Guru di Sekolah Tersebut: Fakta paling mengejutkan adalah Harmini ternyata bukan guru yang mengajar di SDN 9 Kedondong. Ia tercatat sebagai guru di sekolah lain, yaitu SD Negeri 5 Kedondong.
- Kehadiran yang Tak Terduga: Pihak SDN 9 Kedondong mengaku kaget dengan kehadiran Harmini di sekolah mereka pada hari itu, yang berujung pada insiden tersebut.
"Jadi rupanya setelah kami selidiki sekolah itu bukan tempat dia mengajar. Mereka juga kaget, kenapa dia (Harmini) datang ke sana hingga akhirnya terjadi peristiwa tersebut," jelas Anca.
- Waktu Kejadian: Menurut klarifikasi dari Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, insiden ini sebenarnya terjadi pada bulan Februari 2025, namun videonya baru viral pada akhir Agustus 2025.
Banjir Hujatan dan Kecaman dari Warganet
Tak butuh waktu lama bagi video ini untuk memicu reaksi keras dari warganet.
Kolom komentar di berbagai platform media sosial dibanjiri oleh ribuan kecaman yang ditujukan kepada oknum guru tersebut.
Banyak yang menyayangkan bagaimana seorang pendidik bisa bertindak begitu arogan di depan anak-anak.
“Aura lesbobgnya kuat bener yaa,” kata akun uc***03.
Baca Juga: FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
“Kelihatan dari gaya berbusana, aksesorisnya gak kaya melambangkan seorang guru tapi kaya buchi yg suka nongkrong di dekat perempatan fix sih harus di SP atau kalau perlu di bebas tugaskan jgan jdi guru, ngeri takutnya pas emosi gak stabil ada siswa / siswi yg akan jdi korbannya,” imbuh it***al.
“Stres ni guru, priksa kejiwaannya,” timpal cs***ry.
“Buk, TUNTUT Gurunya pakai Pasal Kekerasan pd anak. Lumayan 3th di prodeo. Jangan ada kekeluargaan karena kalian bukan keluarga,” ungkap la***18.
Kontributor : Mira puspito