Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendapat penghargaan Bintang RI Utama dari Presiden Prabowo Subianto, awal pekan ini. Anugerah tersebut menimbulkan pertanyaan, apa jasa Dasco terhadap negara?
Hendri Satrio, analis komunikasi politik, menilai Prabowo bukan tanpa alasan memberikan tanda jasa bergengsi itu kepada Dasco.
"Dasco adalah senjata rahasia Prabowo selama ini," kata Hendri Satrio yang juga founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia KedaiKOPI, Selasa (26/8/2025).
Dia menjelaskan, nama Dasco kini tidak lagi hanya identik dengan jabatannya sebagai pimpinan parlemen di Senayan.
Di tengah kompleksitas dan dinamika politik nasional pasca-Pilpres 2024, figur Ketua Harian Partai Gerindra ini semakin mengemuka sebagai salah satu sosok paling berpengaruh dan menjadi jangkar kepercayaan di lingkar terdekat Presiden Prabowo.
Posisinya yang strategis, baik sebagai Wakil Ketua DPR RI maupun sebagai orang kepercayaan presiden, menempatkannya sebagai jembatan krusial antara kebijakan eksekutif dan dinamika legislatif.
Fondasi Kepercayaan Sejak Era 90-an
Menurut Hendri, kunci utama dari peran sentral Dasco adalah loyalitasnya yang total dan hubungan historis yang telah terjalin lama dengan Prabowo.
Ini bukanlah aliansi politik baru, melainkan ikatan yang telah terbentuk jauh sebelum Prabowo mencapai puncak kekuasaan sebagai Presiden RI.
Baca Juga: Demo Ricuh Kemarin Beda dengan Aksi 28 Agustus, Dasco: Itu Aspirasi Buruh, Bukan Aksi Lanjutan...
“Rumusan dia cuma satu, tegak lurus. Dia pengikut setia Pak Prabowo. Dia bareng Prabowo sejak tahun 90-an. Jadi dia memahami betul,” kata Hendri Satrio.
Kedekatan yang berlangsung puluhan tahun ini memberikan Dasco pemahaman mendalam yang tidak dimiliki banyak orang di sekitar Prabowo.
Loyalitas penuh inilah yang dinilai membuat Presiden merasa nyaman, karena memiliki figur yang tidak hanya patuh, namun juga benar-benar mengerti esensi dari setiap arahan dan keinginannya.
'Penerjemah' Politik Prabowo
Lebih jauh, Hensat memandang Dasco memainkan peran unik sebagai ‘penerjemah’ kehendak Presiden Prabowo.
Dalam sebuah struktur pemerintahan, terutama di awal masa jabatan, seringkali terdapat jarak atau gap komunikasi antara seorang presiden dengan para menteri yang berasal dari berbagai latar belakang politik dan profesional. Di sinilah figur seperti Dasco menjadi vital.
“Prabowo ini punya gap yang lumayan dengan anggota kabinet. Yang bisa menerjemahkan 'mau-maunya' Prabowo, ya loyalisnya, salah satunya Dasco."
Kemampuan ‘menerjemahkan’ ini bukan sekadar menyampaikan perintah, tetapi juga menangkap nuansa, intensi, dan visi besar di balik arahan Presiden.
Kepekaan ini lahir dari pemahaman karakter yang mendalam, seperti yang diilustrasikan Hensat dengan sebuah analogi tajam.
“Mungkin, ibaratnya, Pak Prabowo batuk saja, dia (Dasco) juga mengerti apa maksudnya,” kata Hendri.
Kepercayaan Prabowo terhadap Dasco tidak hanya terjadi di balik layar. Publik beberapa kali disuguhkan momen yang secara simbolis menunjukkan betapa pentingnya peran Dasco.
Salah satu momen yang paling disorot adalah ketika Dasco tampil mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pengumuman beberapa pos penting pemerintahan.
Bagi sebagian pihak, kehadiran Dasco yang bukan bagian dari eksekutif mungkin terlihat janggal.
Namun, Hensat melihatnya sebagai hal yang wajar mengingat posisi dan mandat yang diberikan langsung oleh Prabowo.
“Dia kan waktu itu sebagai ketuga gugus tugas transisi. Juga ketua harian partai. Mungkin Pak Prabowo yang meminta Dasco mendampingi saat itu. Wajar-wajar saja," kata dia.
Momen tersebut menjadi penegasan visual bahwa Dasco adalah representasi kepercayaan Prabowo, sosok yang diberi mandat untuk memastikan transisi dan konsolidasi kekuasaan berjalan sesuai dengan agenda dan visi Presiden.