Suara.com - Beredar rekaman video mobil Hyundai Palisade yang menjadi sasaran amuk massa di tengah demo yang terjadi di DPR RI pada Senin 25 Agustus kemarin.
Setelah video kepanikannya saat mencoba meloloskan diri dari kepungan massa menjadi viral, kini mobil tersebut terparkir di halaman Markas Polda Metro Jaya.
Dari kejauhan, warna gelapnya tak lagi mampu menyembunyikan kerusakan setelah menjadi korban sasaran para pendemo.
Sisi kanan mobil menjadi pemandangan yang paling mengenaskan. Pintu depan dan belakang yang seharusnya kokoh, kini penyok tak beraturan, seolah dihantam benda tumpul berkali-kali tanpa ampun.
Cat hitamnya terkelupas di banyak titik, menampakkan lapisan logam dingin di baliknya, menjadi goresan permanen yang menceritakan betapa liarnya serangan yang diterimanya.
Kaca jendela di sisi ini tak bersisa sama sekali. Bingkai pintu yang kosong melompong memberikan akses langsung untuk melihat serpihan-serpihan kaca yang masih berkilauan di atas jok dan karpet interior.
Pemandangan tak kalah pilu terlihat di bagian belakang. Kaca bagasi yang seharusnya menjadi pelindung, kini hancur lebur, meninggalkan lubang besar yang menganga.
Setiap detail kerusakan ini bukan sekadar cacat fisik, ia adalah bukti visual dari kepanikan dan teror yang dialami pengemudi dan penumpangnya.
Membayangkan berada di dalam kabin saat suara-suara hantaman itu terdengar dari segala arah sudah cukup untuk membuat bulu kuduk berdiri.
Baca Juga: Apa yang Tertinggal Usai Demo Berujung Ricuh di Gedung DPR? Tumpukan Sampah Seberat 18,72 Ton
Mobil yang sejatinya adalah kendaraan dinas seorang pejabat eselon II di sebuah kementerian ini kini telah beralih fungsi.
Ia bukan lagi simbol status atau alat transportasi, melainkan barang bukti krusial dalam penyelidikan polisi.
Setiap penyok, goresan, dan pecahan kacanya akan berbicara di hadapan penyidik, membantu mengidentifikasi para pelaku tindakan anarkis tersebut.

Kehadirannya di markas kepolisian menjadi pengingat yang dingin dan nyata.
Di tengah riuhnya tuntutan demokrasi, ada batas tipis yang terlampaui. Mobil ini adalah korban dari informasi keliru dan emosi massa yang tak terkendali.
Ia adalah saksi bisu yang menunjukkan betapa cepatnya sebuah aksi damai bisa ternoda oleh kekerasan, dan bagaimana sebuah objek bisa menanggung beban amarah yang sebenarnya ditujukan untuk pihak lain.