Ia menyebut beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu eskalasi yang lebih besar, seperti momentum peringatan satu tahun pemerintahan baru dan kondisi kesulitan ekonomi yang terus dirasakan masyarakat.
Meski demikian, ia juga memberikan catatan kritis terhadap gerakan itu sendiri. Ubedilah mengingatkan adanya risiko anarki jika gerakan yang digerakkan oleh spontanitas media sosial ini tidak memiliki kepemimpinan yang jelas dan strategi perjuangan yang terorganisir dengan baik.