Banyak mitra yang merasa khawatir atas keselamatan mereka di situasi yang rawan seperti sekarang ini.
Perusahaan kemudian meluncurkan layanan Grab Respon Cepat, yakni sistem bantuan darurat bagi mitra pengemudi.
Melalui hotline, portal web, dan live chat, mitra dapat segera melaporkan keadaan darurat saat berada di area rawan atau terjebak di situasi berbahaya.
"Kami ingin memastikan setiap mitra merasa terlindungi. Ini bentuk kemanusiaan, karena pada masa-masa sulit seperti ini kita harus saling membantu," ucapnya.
Anthony juga menyinggung insiden lain yang menimpa mitra Grab di Jakarta, di mana beberapa pengemudi harus dirawat di rumah sakit akibat situasi genting.
Menurutnya, semua ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan mitra sebagai prioritas utama perusahaan.
Seperti diketahui, seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Rusdamdiansyah (25) atau akrab disapa Dandi meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok demonstran yang anarkis di Jalan Urip Sumoharjo.
Peristiwa itu terjadi tepat di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada Jumat, 29 Agustus 2025 malam.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Ibnu Sina dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemenkes Makassar di kawasan CPI dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Anies Baswedan Tersentuh Aksi Solidaritas Warga ASEAN, Ramai-Ramai Traktir Ojol di Jakarta
Namun, sayangnya nyawanya tak tertolong setelah menjalani operasi bedah kepala.
![Chief Executive Officer (CEO) Grab, Anthony Tan datang langsung menemui keluarga pengemudi ojek online di kota Makassar, Senin 1 September 2025. Pengemudi Ojol meninggal dunia setelah dikeroyok massa saat kerusuhan di Jalan Urip Sumoharjo [Suara.com/Lorensia Clara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/01/12954-ceo-grab.jpg)
Dikira Kecelakaan, Ternyata Dikeroyok Pengunjuk Rasa
Reza, saudara almarhum, masih ingat jelas detik-detik saat menerima kabar bahwa kakaknya mengalami kecelakaan pada malam nahas itu. Namun, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang janggal.
Reza bercerita, saat kejadian, ia mendapat telepon dari seseorang yang tak dikenal.
Orang itu mengaku saudaranya dilarikan ke rumah sakit karena kecelakaan di Urip Sumoharjo.
"Tapi ketika saya menuju RS Ibnu Sina, jalanan sudah ditutup. Tidak ada arus lalu lintas sama sekali. Dari situ saya yakin ini bukan kecelakaan. Kalau bukan perang, karena demo," ungkapnya.