Selain faktor agenda internasional, dinamika yang terjadi di dalam negeri turut menjadi pertimbangan utama.
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo ingin terus memantau perkembangan kondisi di Tanah Air secara langsung dan memimpin pencarian solusi atas isu-isu yang berkembang.
"Tentu saja karena dinamika di dalam negeri, Bapak Presiden ingin terus memantau secara langsung," katanya.
"Beliau juga ingin memonitor secara langsung. Kemudian beliau juga ingin memimpin secara langsung, kemudian mencari penyelesaian-penyelesaian yang terbaik,” tuturnya.
Prasetyo menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan penuh kehati-hatian serta tetap menjunjung tinggi hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan kerendahan hati dan dengan memohon maaf kepada pemerintah Tiongkok, beliau memutuskan untuk belum dapat menghadiri undangan dari pemerintah Tiongkok," ujarnya.