Partai Aceh bukanlah partai nasional biasa. Partai ini adalah partai politik lokal yang merupakan transformasi langsung dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pasca, Perjanjian Damai Helsinki.
Latar belakang ini sangat penting, Zulfadhli dan partainya memiliki akar ideologis dan historis yang sangat kuat dengan semangat perjuangan kemerdekaan Aceh.
3. Seorang Politisi Populis yang Dekat dengan Massa
Zulfadhli, yang akrab disapa Abang Samalanga, dikenal sebagai politisi yang sangat memahami sentimen akar rumput di Aceh.
Tindakannya dapat dibaca sebagai manuver seorang politisi populis yang memprioritaskan suara massa di hadapannya di atas segalanya.
Ia memilih untuk berdiri bersama "rakyatnya", bahkan jika itu berarti harus berkonfrontasi langsung dengan konstitusi dan pemerintah pusat di Jakarta.
4. Pernyataannya Mengguncang Stabilitas
Aksi Zulfadhli langsung mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Indonesia.
Di saat negara sedang menghadapi krisis kepercayaan, tindakannya ini membuka kembali "kotak pandora" masa lalu.
Baca Juga: Siapa Zulfadhli? Ketua DPRA yang Tawarkan Teken 'Aceh Merdeka' dalam Tuntutan Aksi
Pemerintah pusat kini dihadapkan pada dilema yang sangat sulit yakni merespons dengan keras dan berisiko memicu konflik, atau merespons dengan lunak dan berisiko dianggap lemah.
5. Bisa Terancam Pasal Makar
Apapun motifnya, apakah ini taktik meredam massa atau keyakinan tulus?
Zulfadhli kini menempatkan dirinya dalam ancamanan hukum yang sangat serius.
Secara konstitusional, tindakannya dapat diinterpretasikan sebagai upaya makar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia kini berada di posisi yang sangat genting: dielu-elukan sebagai pahlawan oleh sebagian rakyat Aceh, namun berpotensi menjadi pesakitan di mata hukum negara.