- Warga Malaysia gelar aksi dukung demonstran Indonesia di depan KBRI Kuala Lumpur
- Mereka kecam penangkapan ribuan peserta aksi dan tuntut pembebasan segera
- YLBHI catat 3.337 ditangkap, 1.042 luka, dan 10 tewas selama aksi 25–31 Agustus 2025
Suara.com - Masyarakat Malaysia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berada di Kuala Lumpur.
Mereka menuntut pemerintah Indonesia segara melepaskan ribuan peserta aksi yang ditangkap pada unjuk rasa pada 25 hingga 31 Agustus 2025.
"Semalam (3/9/2025) di hadapan Kedutaan Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Amir Hadih, pengarah eksekutif Mandiri, telah menyampaikan ucapan tegas, menyatakan sokongan penuh terhadap rakyat Indonesia yang sedang berdepan dengan penindasan," tulis akun Instragram @mandiri.my dikutip Suara.com, Rabu (3/9/2025).
Dalam aksinya, mereka menegaskan tidak ingin terlibat dalam politik di Indonesia.
Namun, mereka memilih untuk berunjuk rasa karena menilai telah terjadi tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat.
"Mereka mau bubarkan DPR, mereka mau kekalkan DPR, mereka mau pindah DPR, itu urusan mereka, bukan urusan kita yang kita hormati," teriak orator dalam video yang mereka unggah.
"Tetapi bila ada yang sehingga terbunuh, bila rakyat yang bersuara ditangkap, bila ada yang cedera dan mati, kita akan terus berdiri. Bersolidaritas bersama rekan-rekan komrad kita di Indonesia," lanjutnya.
Dalam orasinya, mereka pun menuntut agar para pengunjuk rasa yang ditangkap segera dibebaskan.
"Kita doakan, supaya episode gelap ini akan segera pergi. Tapi kita meminta kepada pemerintah Indonesia membebaskan rekan-rekan kita yang sekarang ini ditangkap. Yang patut ditangkap adalah mereka yang menyebabkan kematian. Bukan aktivis rakyat, bukan rakyat biasa," beber orator.
Baca Juga: Jakarta Krisis Beras Premium! Gubernur Ungkap Panic Buying Jadi Biang Kerok
Berdasarkan data Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI, sebanyak 3.337 orang ditangkap sepanjang aksi unjuk rasa yang berlangsung di berbagai wilayah.
Selain itu 1042 orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan 10 orang meninggal dunia.
Data itu dihimpun YLBHI sepanjang aksi unjuk rasa yang berlangsung pada pada 25-31 Agustus 2025.
Dari ribuan orang yang ditangkap beberapa di antaranya merupakan aktivis seperti Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah; Staf Lokataru, Mujaffar Salim; hingga admin Gejayan Memanggil, Syahdan Husein.