Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 11 September 2025 | 19:41 WIB
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
Demo Nepal. (X/nepalsrhinoarmy)

Suara.com - Usai demo Nepal, kini negara tetangga India tersebut mengalami kekosongan kekuasaan setelah 'ditinggal mangkir' oleh Presiden dan Perdana Menteri yang kompak mundur.

Kedua pemimpin dan kepala negara tersebut masing-masing mundur usai masyarakat melancarkan demonstrasi besar-besaran menuntut beberapa poin yang membuat publik resah.

Salah satu keresahan masyarakat timbul setelah pemerintah melakukan pembatasan penggunaan 26 kanal media sosial seperti Facebook, X dan lainnya.

Kebijakan tersebut sangat kontroversial dan membuat masyarakat dibatasi kebebasan mereka sejak 4 September 2025.

Media menggambarkan bahwa kebijakan tersebut menjadi salah satu pemicu amarah rakyat Nepal yang menyuarakan kegeraman mereka.

Kendati demikian, penyebab demo Nepal tak hanya dipicu oleh satu faktor. Adapun pemicu amarah masyarakat Nepal yakni terbatasnya lapangan kerja, pengangguran, korupsi, kondisi politik tidak stabil, dan kurangnya komitmen pemerintah dalam pembangunan.

Masyarakat akhirnya menuangkan tuntutan mereka agar pemerintah bisa memperbaiki kondisi negara di tengah tingginya korupsi dan carut marut politik.

Berikut beberapa tuntutan masyarakat pada demo Nepal yang buat para pejabat mengundurkan diri.

Rakyat Nepal ingin pemerintah turun

Mengutip beberapa kanal pemberitaan seperti Al Jazeera, NDTV, dan BBC, ada beberapa tuntutan yang disampaikan oleh para demonstran.

Baca Juga: Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur

Al Jazeera melaporkan bahwa poin utama dari tuntutan demo Nepal adalah agar para pejabat mundur dari posisinya karena dinilai tak cakap memimpin negara hingga menimbulkan kekacauan.

Berikut beberapa poin tuntutan yang dirangkum dari beberapa kanal media lokal Nepal dan internasional:

1. Pemerintah harus mencabut larangan media sosial

Masyarakat menilai bahwa langkah pemerintah Nepal telah memblokir sejumlah platform media sosial populer seperti Facebook, X, dan YouTube adalah bentuk pembungkaman pendapat.

2. Adanya pemberantasan korupsi dan akuntabilitas pemerintah untuk membersihkan tubuh negara dari politik kotor

Demonstran terutama kalangan Generasi Z, sangat marah terhadap korupsi yang merajalela dan gaya hidup mewah para politisi dan keluarga mereka. Diketahui bahwa keluarga pejabat kerap memamerkan kekayaan mereka hingga timbul istilah nepo baby, yakni anak-anak pejabat yang menyalahgunakan privilese mereka.

3. Pemberlakuan reformasi sistem politik dan pemerintahan yang stabil

Amarah masyarakat juga berawal dari ketidakstabilan politik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka menilai bahwa kondisi politik di Nepal sudah tidak kondusif dan jauh dari kata transparan.

4. Pejabat dan aparat yang terlibat dalam represi dan kekerasan harus dihukum

Diketahui bahwa represi dari polisi sepanjang demonstrasi berlangsung mengakibatkan banyak korban jiwa. Beberapa laporan menyebutkan jumlah korban luka mencapai lebih dari 1.000 orang.

Informasi terbaru dari berbagai kanal juga mencatat ada 31 orang tewas, termasuk tiga narapidana yang tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan saat mencoba kabur dari penjara.

5. Penciptaan lapangan kerja terutama untuk kaum muda

Demonstran yang terdiri atas mayoritas kaum muda juga jenuh melihat lapangan pekerjaan yang tak kunjung dijanjikan. Angka pengangguran di Nepal menjadi 'bahan bakar' amarah publik lantaran pemerintah dinilai tak komitmen memberikan lapangan kerja.

Presiden dan Perdana Menteri mundur: Tak kuasa memenuhi tuntutan rakyat

Presiden Nepal Ram Chandra Poudel mengundurkan diri menyusul Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Keduanya urung sempat memenuhi kelima poin tuntutan masyarakat tersebut.

Istri KP Sharma Oli bahkan sempat tewas dalam demonstrasi usai rumahnya dibakar demonstran.

Adapun dalam surat pengunduran dirinya, Sharma Oli menyebut "mengingat situasi luar biasa yang sedang terjadi di negara ini, dan untuk memfasilitasi upaya lebih lanjut menuju solusi politik konstitusional dan penyelesaian masalah."

Oli juga menuding ada kelompok yang memiliki kepentingan yang memiliki tujuan tersembunyi dalam demonstrasi tersebut.

Kontributor : Armand Ilham

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI