Bawono Kumoro, yang juga seorang pakar komunikasi politik, melihat ini sebagai momentum penting.
Ia menyoroti bahwa di tengah berbagai tantangan bangsa, keterbukaan DPR menjadi sebuah keharusan.
Dialog dengan mahasiswa, menurutnya, adalah langkah komunikasi strategis yang perlu dilembagakan.
"Kesediaan DPR RI mendengarkan pandangan dan pemikiran mahasiswa soal kondisi bangsa Indonesia saat ini, dan berbagai tantangan, juga masalah-masalah aktual, adalah terobosan komunikasi sangat bagus untuk dilakukan berkala ke depan," ungkapnya.
Bawono menambahkan, dialog semacam ini secara efektif dapat meruntuhkan sekat antara legislator dan konstituennya.
Ini adalah langkah positif untuk membangun kembali kepercayaan yang sempat terkikis.
"Dengan membuka ruang-ruang dialog seperti ini, DPR RI secara tidak langsung akan turut dapat meniadakan sumbatan-sumbatan komunikasi di masa depan antara anggota DPR RI dan konstituen mereka," katanya.
Permintaan maaf Dasco pun tak hanya berhenti di bibir. Ia berjanji akan melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh di tubuh DPR.
Baca Juga: Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
Beberapa langkah konkret bahkan langsung diumumkan, seperti penghentian tunjangan perumahan anggota dewan dan moratorium perjalanan dinas ke luar negeri sebagai wujud efisiensi dan respons atas kritik publik.
Pertemuan ini menjadi babak baru dalam dinamika politik tanah air. Apakah ini hanya sebuah langkah seremonial untuk meredam amarah sesaat, atau menjadi awal dari reformasi sejati di parlemen, waktu yang akan membuktikan.
Namun, satu hal yang pasti, pintu dialog yang sempat tertutup rapat itu kini telah terbuka.