Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo

Senin, 15 September 2025 | 19:38 WIB
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
Menteri HAM Natalius Pigai mengaku belum menyampaikan usulannya soal lapangan demonstrasi ke DPR. [Suara.com/Bagaskara]
Baca 10 detik
  • Menteri HAM usulkan DPR bangun lapangan khusus untuk demonstrasi.
  • Tujuannya agar aksi unjuk rasa tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas.
  • Usulan ini belum resmi, masih menunggu respons dari pihak DPR.

Suara.com - Usulan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai agar DPR menyediakan lapangan khusus demonstrasi hingga kini masih berstatus wacana. 

Pigai mengonfirmasi bahwa dirinya belum secara resmi mengajukan hal tersebut dan kini menunggu respons dari parlemen.

"Belum. Namanya juga usulan. Ini usulan ya. Ini baru usulan," ujar Pigai di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Pigai menyerahkan sepenuhnya kepada DPR, khususnya Komisi III, untuk mengambil inisiatif jika usulannya dianggap menarik untuk dibahas dalam rapat resmi.

"Tergantung DPR yang minta. Kalau Komisi III memanggil, meminta, ya bagus," ujarnya.

Meski baru sebatas ide, Pigai meyakini gagasannya penting untuk membuka ruang demokrasi yang lebih beradab. 

Usulan ini lahir dari keprihatinan melihat aksi unjuk rasa yang seringkali mengganggu ketertiban umum.

"Kantor besar seperti DPR RI, halaman luas jangan sampai masyarakat demonstrasi di pinggir jalan, mengganggu kenyamanan orang. Sebaiknya dibuat lagi halaman depan, dibuatkan supaya (menampung) 1.000-2.000 orang," kata Pigai beberapa waktu lalu.

Ia tetap optimistis dan menyambut baik respons positif awal dari beberapa anggota dewan. 

Baca Juga: MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!

"Saya bahagia karena ruang demokrasi dibuka. Rakyat memang harus diberi tempat dan ruang. Negara berhak dan berkewajiban menyediakan ruang demokrasi bagi rakyat," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI