- Zainul mendorong penangan kasus cacingan pada seorang balita di Bengkulu harus segera ditangani pemerintah setempat dengan baik.
- Zainul mengatakan balita dan seluruh keluarganya harus dipastikan telah memiliki jaminan kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
- Pada Minggu (14/9) sekitar pukul 18.00 WIB, anak tersebut mengeluarkan cacing gelang (Ascaris) dari mulut dan hidungnya.
Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, mendorong penangan kasus cacingan pada seorang balita di Bengkulu harus segera ditangani pemerintah setempat.
Dia mengingatkan, kejadian itu jangan sampai terulang seperti kasus cacingan pada balita bernama Raya di Sukabumi yang meninggal pada Juli 2025 lalu.
"Harus segera ditangani secepatnya, jangan sampai terulang kasus di Sukabumi," kata Zainul saat dihubungi suara.com, Rabu (17/9/2025).
Politisi PKB itu juga menekankan agar balita dan seluruh keluarganya harus dipastikan telah memiliki jaminan kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Tidak boleh alasan kouta PBI habis. Dinkes dan Kemenkes harus kolaborasi," ujarnya.
Sebelumnya warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu, mendadak digemparkan oleh peristiwa yang dialami seorang balita bernama Khaira Nur Sabrina.
Pada Minggu (14/9) sekitar pukul 18.00 WIB, anak tersebut mengeluarkan cacing gelang (Ascaris) dari mulut dan hidungnya.
Kedua orang tuanya, Prengki (25) dan Yanti Hartuti (24), langsung panik.
Mereka segera membawa putrinya ke RSUD Tais. Sesampainya di rumah sakit, balita dengan berat hanya 8 kilogram itu langsung dirawat di ruang ICU.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ciri-Ciri Terkena Cacingan yang Sering Tak Disadari Orang Dewasa
Kondisinya cukup mengkhawatirkan, lantaran mengalami demam tinggi, batuk berdahak, gelisah, dan diduga menderita bronkopneumonia atau infeksi paru-paru.
Selama perawatan, Khaira beberapa kali kembali mengeluarkan cacing dari mulut, baik di malam hari maupun pada keesokan paginya.