Bela Ijazah Gibran, Kreator Konten Ini Akui Bukan Ternak Mulyono dan Bahagia di Singapura

Rabu, 24 September 2025 | 18:58 WIB
Bela Ijazah Gibran, Kreator Konten Ini Akui Bukan Ternak Mulyono dan Bahagia di Singapura
Dian Hunafa, konten kreator yang bela Gibran Rakabuming soal ijazah palsu (Instagram/@fearlessbarb)
Baca 10 detik
  • Dian Hunafa bela ijazah Gibran, memicu pro dan kontra.

  • Polemik tak pengaruhi karier dan kehidupannya di Singapura.

  • Menegaskan independen dan berhak menikmati hasil jerih payahnya sendiri.

Suara.com - Kreator konten Dian Hunafa mendadak menjadi sorotan publik setelah dirinya pasang badan membela keaslian ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diragukan publik.

Pada unggahan Instagramnya, Dian Hunafa sempat menjelaska bahwa MDIS tempat Gibran Rakabuming meraih gelar S1 adalah kampus mitra yang bekerja sama dengan universitas luar negeri.

Bakan, Dian Hunafa pun menunjukkan ijazah aslinya dari MDIS, karena turut merasa sakit hati ijazah Gibran Rakabuming tersebut dituding palsu.

Namun, pembelaannya justru menuai pro dan kontra yang sengit di media sosial.

Alih-alih tertekan, ia menegaskan bahwa kehidupannya di Singapura sama sekali tidak terpengaruh oleh panasnya perdebatan politik di Indonesia.

Dian mengungkapkan bahwa kariernya sebagai seorang kreator konten di Negeri Singa tetap berjalan normal.

Dian Hunafa, seorang beauty vlogger dan alumni MDIS Singapura. (bidik layar kanal YouTube Mosato TV)
Dian Hunafa, seorang beauty vlogger dan alumni MDIS Singapura. (bidik layar kanal YouTube Mosato TV)

Fokusnya pada bidang kecantikan dan gaya hidup membuatnya tetap produktif dan menghasilkan, terlepas dari badai komentar yang menerpanya dari warganet Indonesia.

"Untungnya semua polemik yang ada di Indonesia gak ngaruh sama sekali dengan kehidupan aku di Singapura. Karena di Singapura ini aku freelance sebagai konten kreator, terutama di bidang beauty, make up, lifestyle," ujar Dian Hunafa, alumni MDIS seperti Gibran Rakabuming.

Ia menambahkan bahwa klien dan brand yang bekerja sama dengannya mayoritas berasal dari luar Indonesia, sehingga tidak memantau isu-isu yang sedang hangat di tanah air.

Baca Juga: 'Turunkan Menteri, Bukan Aparat' KPA Desak Perubahan Total Penanganan Konflik Agraria di DPR

"Terus brand yang bekerjasama dengan akun itu kebanyakan brand dari Singapura, Malaysia dan China, mereka tuh gak memantau sama sekali apa yang terjadi di Indonesia," kata Dian Hunafa.

"Jadi, sejauh ini sih nggak ngaruh sih. Aku tetap bahagia dan I am still earn money from my content," ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi diri setelah melewati perdebatan melelahkan, Dian Hunafa bahkan menyatakan keinginannya untuk membeli sebuah tas baru.

"Setelah semua perdebatan soal ijazah palsu, I think I deserve new bag," kata Dian Hunafa.

Lebih lanjut, ia menegaskan posisinya yang independen dan tidak memiliki afiliasi politik apa pun.

"Aku pindah ke Singapura itu sejak tahun 2018, aku gak kenal siapa pun yang berkaitan dengan politik di Indonesia," katanya.

Dian Hunafa juga merasa berhak menikmati hasil jerih payahnya sendiri tanpa harus dikaitkan dengan narasi politik tertentu.

Bahkan, Dian sempat menekankan dirinya bukanlah golongan ternak mulyono, sebutan untuk orang-orang yang berada di pihak keluarga Jokowi meskipun satu almamater dengan Gibran Rakabuming.

"Aku juga bukan pegawai pemerintahan, aku berdiri sendiri, gak dibayar siapa pun, aku bukan ternak mulyono dan I think I deserve to be happy, I deserve to shop whatever I want. Aku gak belanja pakai uang negara," jelas Dian Hunafa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI