Suara.com - Sebuah video di media sosial menarik perhatian publik setelah memperlihatkan SPBU Shell memasang spanduk bertuliskan "Pijat Refleksi Rp1000/menit”.
“Akibat bensin kosong, tapi perut kami dan sekeluarga jangan sampai kosong,” bunyi tulisan pada spanduk tersebut dilihat dari video yang diunggah akun @kabarbintaro pada Sabtu, 27 September 2025.
Spanduk tersebut tampak terpajang di area SPBU, yang biasanya ramai aktivitas pengisian BBM oleh para pengendara motor dan mobil.
Momen ini terjadi di tengah kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU Shell.
Sebelumnya, video lain sempat viral yang menunjukkan karyawan SPBU Shell menjual kopi literan di area pengisian bahan bakar.
Inisiatif itu dilakukan sebagai bentuk usaha tambahan di tengah tidak adanya penjualan bensin.
Video karyawan SPBU Shell yang menjual kopi literan itu juga sempat menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya memberikan solusi tekait menipisnya stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta.
Baca Juga: SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
Usai menggelar rapat darurat dengan manajemen Shell, Vivo, BP, Exxon Mobil, dan Pertamina di Jakarta pada Jumat (19/9/2025), dari situ akhirnya mencapai sebuah kesepakatan penting.
Bahlil menyebut bahwa SPBU swasta sepakat untuk membeli stok BBM tambahan melalui skema impor yang dikoordinasikan oleh Pertamina.

Para pengelola SPBU swasta mengajukan beberapa syarat penting sebagai bagian dari rencana kerja sama ini.
Salah satu permintaan utama mereka adalah agar Pertamina menyediakan BBM dalam bentuk murni (fuel base).
Proses pencampuran atau formulasi akhir nantinya akan dilakukan secara mandiri di tangki penyimpanan SPBU masing-masing, menyesuaikan dengan standar yang mereka terapkan.
"Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing," kata Bahlil sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Jumat (19/9/2025).
Syarat penting lainnya yang diajukan oleh SPBU swasta adalah permintaan transparansi secara menyeluruh.
Mereka menginginkan adanya survei bersama saat pembelian stok BBM, serta akses terbuka terhadap informasi harga.
Kontributor : Rizka Utami