Tidak berhenti di sana, akun tersebut bahkan mengunggah data baru yang diduga milik Badan Gizi Nasional (BGN), serta menantang pihak berwajib. Pernyataan ini jelas menambah keraguan di kalangan publik.
"Yes I'm still alive and free just take care of your stupid nutrition agency focus on the issues in your country, don't talk about me, before I reveal that damn data. (Ya saya masih hidup dan bebas. Urus saja badan gizi bodohmu itu. Fokuslah pada masalah di negaramu, jangan bicarakan saya, sebelum saya mengungkapkan data sialan itu)," tegasnya.
Menanggapi hal ini, polisi tetap berhati-hati. Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa penyidik masih terus mendalami apakah WFT adalah sosok Bjorka yang viral pada 2022.
"Kami berjanji dan berkomitmen, penyidik berkomitmen untuk melakukan pendalaman terus untuk melindungi warga,” ujarnya.
Fian Yunus juga menambahkan bahwa dari jejak digital awal, akun X bernama Bjorka sejak 2020 hanya dimiliki oleh WFT. Namun, dia menekankan bahwa polisi masih perlu membandingkan aktivitas WFT dengan data peretasan lain yang pernah dilakukan oleh Bjorka yang viral, seperti peretasan data kementerian.
"Apakah dia itu? Ya kita masih perlu (pendalaman). Kan baru satu bukti nih, perlu dicek lagi dengan bukti lain," katanya.
Kontributor : Trias Rohmadoni