Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung

Minggu, 05 Oktober 2025 | 18:02 WIB
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Baca 10 detik
  • Prajurit pasukan elite Intai Amfibi Marinir, Praka Zaenal Mutaqim, gugur setelah mengalami insiden saat latihan terjun payung
  • Meskipun berhasil dievakuasi dan mendapat perawatan intensif selama dua hari di RSPAD Gatot Subroto, nyawa Praka Zaenal tidak tertolong
  • TNI AL menyampaikan duka cita mendalam, memakamkan jenazah secara militer

Suara.com - Suasana duka menyelimuti Korps Marinir TNI Angkatan Laut menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI. Salah satu prajurit terbaik dari pasukan elite Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Marinir, Praka Zaenal Mutaqim, dinyatakan gugur setelah mengalami insiden dalam operasi terjun payung di perairan Teluk Jakarta.

Insiden tragis ini dikonfirmasi langsung oleh Dinas Penerangan TNI AL. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyatakan bahwa kecelakaan terjadi pada Kamis (2/10) saat Praka Zaenal menghadapi masalah teknis di udara.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika almarhum sedang mengikuti latihan "Presidential Inspection" dalam rangkaian HUT TNI, yang melibatkan operasi khusus bernama Rubber Duck Operation (RDO). Praka Zaenal mengalami kecelakaan saat processing opening parachute atau proses pembukaan parasut.

"Dengan penuh rasa duka cita sedalam-dalamnya, TNI Angkatan Laut menyampaikan bahwa salah satu prajurit terbaik kami yaitu Praka Mar Zaenal Mutaqim telah gugur," kata Tunggul di Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Laksma Tunggul menjelaskan bahwa parasut yang digunakan Praka Zaenal tetap mengembang dan mendarat di permukaan air. Namun, ia tidak merinci lebih jauh mengenai penyebab fatal insiden tersebut.

Tim pengaman laut yang bersiaga di lokasi segera bergerak cepat untuk mengevakuasi Praka Zaenal menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Dari sana, ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

Setelah berjuang selama dua hari dengan berbagai upaya medis, nyawa Praka Zaenal tidak dapat diselamatkan.

Ia menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (4/10) dini hari di RSPAD Gatot Subroto. Jenazah almarhum telah dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi atas jasa dan pengabdiannya, TNI AL telah mengusulkan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) Anumerta.

Pihak TNI AL juga menegaskan bahwa insiden ini akan menjadi bahan evaluasi serius untuk selalu memprioritaskan keselamatan prajurit dalam setiap operasi dan latihan.

"Almarhum adalah prajurit yang berdedikasi tinggi, berprestasi, dan selalu menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam setiap tugas yang diemban," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI