- Endgame Town Hall 2025 kembali digelar di Jakarta, mempertemukan 31 narasumber terkemuka—termasuk Mahfud MD dan Thomas Lembong—untuk membahas isu-isu strategis yang menentukan arah masa depan bangsa.
- Diinisiasi oleh Gita Wirjawan, konferensi ini membawa narasi besar pembangunan Asia Tenggara agar tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga diperhitungkan di kancah global melalui kekuatan pengetahuan dan kepemimpinan.
- Acara ini menampilkan dialog mendalam dari berbagai sektor, termasuk sesi penting tentang peran industri (seperti ParagonCorp) dan lembaga pendidikan (LPDP) dalam mempercepat inovasi STEM dan mempersiapkan talenta muda berdaya saing global.
Suara.com - Komunitas intelektual terbesar kembali berkumpul. Endgame Town Hall 2025 sukses digelar di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta, mempertemukan 31 narasumber elite dari berbagai bidang dengan lebih dari 1.700 peserta yang terdiri dari profesional hingga pembuat kebijakan.
Konferensi akbar ini secara tegas menjadi panggung bagi tokoh-tokoh terkemuka untuk mendiskusikan isu-isu strategis yang akan menentukan arah masa depan bangsa.
Jajaran nama yang hadir benar-benar mencerminkan bobot acara, mulai dari sosok di ranah hukum dan politik seperti Mahfud MD dan Dr. Agus Harimurti Yudhoyono, diplomat seperti Marty Natalegawa, hingga pemikir ekonomi dan teknologi seperti Thomas Lembong dan Maudy Ayunda. Kehadiran mereka menegaskan status Endgame Town Hall sebagai wadah utama gagasan visioner di Indonesia.
Arena Gagasan untuk Masa Depan Asia Tenggara
Tahun ini, Endgame Town Hall mengangkat narasi besar yang ambisius: membangun Asia Tenggara menjadi kawasan yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga diperhitungkan di kancah global.
Topik yang dibahas mencakup pendidikan, kepemimpinan, kepastian hukum, teknologi, hingga pemberdayaan talenta generasi mendatang—seluruhnya dibingkai dalam semangat kolaborasi dan kepemimpinan berdaya saing internasional.
Gita Wirjawan, pemrakarsa kanal YouTube Endgame, yang menjadi sajian tatap muka acara ini, menyatakan optimismenya.
“Menghadirkan Endgame dengan berbagai narasumbernya dan mempertemukannya langsung dengan pemirsa, merupakan hal yang paling cerdas dilakukan untuk menyebarluaskan inspirasi ke seluruh negeri,” ujarnya, menegaskan tujuan utama menyebarkan pengetahuan sebagai kekuatan bangsa.
Inovasi Lokal, Dampak Global
Baca Juga: Pendidikan 7 Tokoh Publik Perumus "17+8 Tuntutan Rakyat", dari PTN Ternama hingga Harvard
Sesi-sesi yang dihadirkan menyoroti peran strategis dari berbagai pihak. ParagonCorp, misalnya, melalui sesi "How Industry Enables the Growth of STEM," menunjukkan bagaimana inovasi industri, yang didukung riset kuat dan lebih dari 200 peneliti muda, dapat mendemokratisasi STEM di Indonesia.
Nurhayati Subakat, Salman Subakat, dan dr. Sari Chairunnisa bersama Gita Wirjawan menggambarkan komitmen menjaga nilai kebermanfaatan agar teknologi tetap memihak pada kemajuan manusia.
Dukungan juga datang dari sektor publik melalui Plt. Direktur Utama LPDP, Sudarto. Ia menekankan peran LPDP dalam investasi jangka panjang pendidikan, yakni membuka kesempatan bagi anak bangsa menempuh studi di perguruan tinggi terbaik dunia.
Investasi ini, menurut Sudarto, akan menghasilkan talenta muda yang berdaya saing global dan membawa dampak sosial, ekonomi, serta perubahan pola pikir yang terukur.
Berbagai narasumber lain yang turut meramaikan panggung ide ini, di antaranya adalah Dee Lestari, Rocky Gerung, Husein Ja’far Al Hadar, dan Peter Carey, melengkapi spektrum intelektual yang kaya dalam konferensi ini.
Melihat antusiasme tinggi dari para Endgame scholars dan paparan inspiratif dari seluruh tokoh elite yang hadir, Gita Wirjawan menutup acara dengan penuh optimisme: “Saya sangat meyakini bahwa Indonesia kelak benar-benar akan memiliki masa depan yang jauh lebih baik.”