- Presiden Donald Trump mengumumkan Israel dan Hamas menyepakati Rencana Perdamaian Gaza Tahap Satu.
- Kesepakatan yang dimediasi Qatar dan Mesir ini fokus pada pembebasan sandera, penarikan pasukan Israel, dan masuknya bantuan.
- Pemerintah Qatar, yang bertindak sebagai salah satu mediator utama, mengonfirmasi tercapainya kesepakatan fase pertama gencatan senjata Gaza.
5. Isi Persetujuan Pertukaran Tahanan
Merujuk laporan, kesepakatan awal ini berisi persetujuan Hamas untuk membebaskan sandera Israel yang diculik sejak 7 Oktober 2023, yang akan ditukar dengan tahanan Palestina.
Hamas menyatakan setuju membebaskan 20 sandera hidup-hidup dalam fase pertama ini, ditukar dengan hampir 2.000 tahanan Palestina. Proses pertukaran diperkirakan akan terjadi dalam waktu 72 jam.
6. Tanggapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan singkat yang menyambut baik kesepakatan tersebut, menegaskan komitmennya untuk memulangkan semua sandera.
"Dengan pertolongan Tuhan, kami akan memulangkan mereka semua," ujarnya.
Netanyahu juga mengumumkan akan segera mengadakan rapat kabinet pada hari Kamis (9/10/2025) untuk secara resmi menyetujui tahap pertama kesepakatan Gaza.
7. Jadwal Penandatanganan Resmi di Mesir
Menurut sumber yang mengetahui negosiasi tersebut, fase pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dijadwalkan akan ditandatangani secara resmi di Mesir pada hari Kamis ini, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, meskipun rincian pastinya masih menunggu pengumuman resmi.
Baca Juga: Barcelona Tolak Klub Basket Israel Pinjam Stadion
8. Seruan PBB untuk Kepatuhan Penuh
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik kesepakatan tersebut dan menyerukan kepada semua pihak untuk "mematuhi sepenuhnya" ketentuan-ketentuan yang ada.
Guterres menekankan bahwa gencatan senjata permanen harus dijamin dan pertempuran harus dihentikan untuk selamanya, sekaligus menuntut pasokan kemanusiaan segera dijamin tanpa hambatan.