Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 15:03 WIB
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Antara]
Baca 10 detik
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tengah mengirim tim khusus ke India untuk mempelajari teknologi PLTS.
  • Menurut Bahlil India berhasil membangun PLTS dengan biaya produksi hanya 3 sen Dolar AS per kWh.
  • Angka ini jauh lebih murah dibandingkan biaya di Indonesia yang masih berkisar antara 6 hingga 7 sen per kWh.

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan tengah mengirim tim khusus ke India. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diklaim mampu menghasilkan listrik dengan biaya sangat murah, yang jika berhasil diterapkan akan mendukung program ambisius pemerintah untuk membangun 1 MW PLTS di setiap desa.

Bahlil menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, India berhasil membangun PLTS dengan biaya produksi hanya 3 sen Dolar AS per kWh. Angka ini jauh lebih murah dibandingkan biaya di Indonesia yang masih berkisar antara 6 hingga 7 sen per kWh.

"Di India, saya baca salah satu media, ini ada pembangunan PLTS 220 megawatt dengan biaya hanya 3 sen," kata Bahlil dalam acara Indonesia International Sustainability Forum 2025, dikutip Sabtu (11/10/2025).

Ia menegaskan, jika informasi tersebut valid, maka ini bisa menjadi terobosan bagi Indonesia.

"Saya lagi mengirim tim untuk mengecek di sana. Kalau itu benar, maka saya pikir ini sebuah hal yang juga bisa kita elaborasi untuk bisa kita lakukan," ujarnya.

Target Ambisius: 1 MW Solar per Desa

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembangunan 1 megawatt (MW) PLTS di setiap desa. Dengan total sekitar 80.000 desa di Indonesia, potensi energi yang bisa dihasilkan mencapai 80.000 MW atau 80 gigawatt (GW).

"Bahkan dalam arahan Bapak Presiden dibutuhkan kurang lebih sekitar 80 sampai 100 gigawatt," ujar Bahlil.

Untuk merealisasikan target besar tersebut, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan membuka pintu kolaborasi seluas-luasnya dengan pihak swasta.

Baca Juga: Indonesia-Singapura Godok Task Force untuk Realisasikan Ekspor Listrik dan CCS

"Potensi ini akan kita lakukan dengan berkolaborasi dengan teman-teman investor, baik yang dari dalam negeri maupun luar negeri," kata Bahlil.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI