-
Anggota DPR dukung STY kembali latih Timnas Indonesia.
-
Dukungan ini datang dengan tiga syarat wewenang penuh.
-
STY didukung gantikan Patrick Kluivert yang resmi dipecat.
Suara.com - Patrick Kluivert resmi didepak dari posisinya sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia.
Kini berbagai spekulasi siapa yang akan menjadi penggantinya ramai diperbincangkan. Salah satunya, nama Shin Tae-yong (STY) kembali menggema, kali ini dari lingkungan parlemen.
Adalah Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad, secara pribadi menyatakan dukungannya agar STY kembali menukangi Skuad Garuda.
"Kalau memang pilihannya sementara ini kepada Shin Tae-yong, saya kira secara pribadi, bukan sebagai Komisi X ya, secara pribadi saya setuju," ujar Habib di Komplek Parlemen, Kamis (16/10/2025).
Namun, ia memberikan tiga syarat penting yang harus menyertai kembalinya pelatih asal Korea Selatan tersebut.
STY diharapkan diberikan kebebasan penuh dalam memilih pemain, menerapkan strategi, dan yang paling utama, menentukan sendiri jajaran staf kepelatihannya.
"Berikan kesempatan kepada dia untuk menentukan siapa kira-kira yang akan mendampingi Shin Tae-yong pada saat melatih," katanya.
Dukungan bersyarat ini menjadi sinyal kuat dari DPR bahwa era baru Timnas pasca-Kluivert harus dimulai dengan fondasi kepelatihan yang solid dan bebas intervensi.
Sebelumnya, pihak istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons baik pemecatan pelatih asal Belanda tersebut.
Baca Juga: Target Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Menpora Erick Thohir: Tanya PSSI
Prasetyo menegaskan pemecatan Kluivert merupakan bagian dari evaluasi, buntut gagalnya Timnas Indonesia lolos Piala Dunian 2026, usai klaah dari Irak 0-1 dalam matchday kedua Grup B Kualifikasi ronde 4.
"Berkaitan dengan masalah pemecatan pelatih tim nasional kita yang tentu akibat dari kemarin kita belum berhasil menembus ke Piala Dunia 2026 dan itu bagian dari evaluasi," kata Prasetyo.
Presiden Prabowo Subianto secara pribadi merasa berat hati menerima kenyataan bahwa Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026, usai dikalahkan Irak 0-1 dalam matchday kedua Grup B Kualifikasi ronde 4.
Sebelumnya, Presiden Prabowo merasakan berat hati menerima kenyataan Indonesia gagal lolos Piala Dunia 2026.
Hal itu diungkapkan Prasetyo Hadi, usai rapat terbatas yang digelar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, setibanya di tanah air dari lawatan ke Mesir.
"Bapak presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos," kata Prasetyo, Selasa (14/10/2025).