-
Video viral menunjukkan seorang mandor TKA di PT FMI Morowali dikeroyok rekan kerjanya hingga terkapar.
-
Insiden dipicu oleh teguran kasar sang mandor yang berujung adu mulut dan pemukulan pertama.
-
Pengeroyokan terjadi karena solidaritas pekerja lain yang kesal dengan sikap arogan sang mandor.
Menurut saksi, ada alasan spesifik mengapa pekerja lain ikut tersulut emosinya.
"Yang dia pukul bukan bagian dari anggotanya, makanya dikeroyok dia sama Cina lain," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa sang mandor dianggap telah melampaui batas wewenangnya dan mencampuri urusan tim lain.
Solidaritas di antara para pekerja pun muncul, dan mereka bersama-sama mengeroyok sang mandor sebagai bentuk pembelaan.
4. Puncak Kekesalan
Insiden ini bukanlah kejadian spontan tanpa sebab. Pengeroyokan massal tersebut diduga kuat merupakan puncak dari akumulasi kekesalan para pekerja terhadap perilaku sang mandor.
Sikapnya yang disebut kerap semena-mena telah menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan penuh tekanan.
Amarah yang selama ini terpendam akhirnya meledak pada hari itu, menjadikan sang mandor target luapan emosi kolektif.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa dalam dunia kerja, arogansi dan penyalahgunaan wewenang dapat berujung pada konsekuensi yang fatal.
Baca Juga: Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
Penutup

Insiden di Morowali ini lebih dari sekadar video viral tentang perkelahian di lingkungan kerja.
Peristiwa ini adalah sebuah cermin, sebuah pengingat keras bahwa di balik setiap seragam dan jabatan, ada batas kesabaran dan martabat manusia yang tidak bisa diabaikan.
Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya "bom waktu" yang tercipta dari arogansi, komunikasi yang buruk, dan penyalahgunaan wewenang.