Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 29 Oktober 2025 | 17:15 WIB
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
Pengamat politik Rocky Gerung. (Youtube Mahfud MD Official)
Baca 10 detik
  • Rakyat disebut mulai mengamati lebih dalam sisa-sisa pengaruh Jokowi.
  • Rocky Gerung mempertanyakan apakah Indonesia benar-benar telah berpisah dari bayang-bayang Jokowi.
  • Menurutnya masyarakat sudah mulai melihat kejahatan dalam kebijakan ketimbang memberi gelar pahlawan pada pada Soeharto.

Suara.com - Setahun pasca-kepemimpinan pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo kini menjadi sorotan. Namun, kesan lepas dari pengaruh Mantan Presiden, Jokowi justru terasa jauh.

Pengamat politik Rocky Gerung dengan tajam menyatakan bahwa rakyat kini mulai mengamati lebih dalam sisa-sisa pengaruh Jokowi.

"Apa yang lagi dikorek-korek oleh rakyat setelah Jokowi hilang dari peredaran, tetapi nyawa busuknya masih beredar tuh," ujar Rocky Gerung pada kanal YouTube Deddy Sitorus Official, dikutip Rabu (29/10/2025).

Ia bahkan menuding adanya kejahatan dalam kebijakan yang mulai terlihat jelas, yang dinilainya sebagai bagian dari tipu-tipu di masa lalu yang kini menjadi beban bagi pemerintahan Prabowo.

Rocky Gerung mempertanyakan apakah Indonesia benar-benar telah berpisah dari bayang-bayang Jokowi.

“Dia berupaya untuk bangun lagi semacam zombie itu melalui mitosnya kan, kalau gajah merah itu disulap jadi kelinci ya, mau jadi kambing segala macam," jelasnya.

Kehadiran menteri-menteri lama dan ada anak dari mantan presiden di lingkaran kekuasaan diartikan sebagai ambisi Jokowi untuk terus mengendalikan.

Jokowi saat ditemui awak media di Solo, Senin (27/10/2025). [Suara.com/Ari Welianto]
Jokowi saat ditemui awak media di Solo, Senin (27/10/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

"Bukan mengendalikan untuk rakyat, tapi mengendalikan supaya dinasti dia itu tidak dihukum oleh sejarah," tegas Gerung.

Situasi politik saat ini, menurut Rocky Gerung, menciptakan kakofoni atau kekacauan suara yang jauh dari harmoni.

Baca Juga: Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi

Ia pun menyarankan agar lebih mendesak untuk memperkarakan Jokowi, karena masyarakat sudah mulai melihat kejahatan dalam kebijakan ketimbang memberi gelar pahlawan pada Mantan Presiden Kedua, Soeharto.

"Memperkarakan dulu Presiden Jokowi ini karena orang mulai lihat ada kejahatan dalam kebijakan ketimbang memberi gelar pahlawan pada Pak Harto," usulan yang juga tengah memicu kontroversi.

Reporter: Safelia Putri

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI