Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat

Rabu, 29 Oktober 2025 | 19:02 WIB
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta. Utang KCJB menjadi polemik karena ada dugaan markup anggaran dalam proyek tersebut. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Projo membela proyek Whoosh dari investigasi KPK, menyebutnya warisan strategis Presiden Jokowi.

  • Whoosh ditegaskan sebagai lompatan peradaban dengan manfaat sosial-lingkungan, bukan sekadar mencari profit.

  • Sambil menghormati proses hukum, Projo tetap mendukung visi perluasan proyek hingga ke Surabaya.

Suara.com - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengemukakan bahwa proyek mercusuar Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Whoosh, bukan sebagai objek masalah hukum, melainkan sebagai warisan strategis bagi Indonesia.

Meski begitu, Projo mempersilakan proses hukum berjalan, namun dengan keyakinan penuh bahwa nilai fundamental proyek ini jauh melampaui isu prosedural yang kini diinvestigasi.

“Bahwa ada problematika di dalam pengadaan atau pelaksanaan project itu, silakan saja aparat penegak hukum mengambil langkah-langkah kalau ditemukan adanya pelanggaran hukum,” kata Budi Arie di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Dalam argumentasinya, Budi Arie mengangkat Proyek Whoosh dari sekadar infrastruktur menjadi simbol transformasi bangsa.

Ia memposisikan kereta cepat sebagai sebuah visi jangka panjang yang esensial, bukan keputusan sesaat.

Menurutnya, dampak dari proyek ini harus diukur dari percepatan kemajuan yang dibawanya.

“Whoosh itu adalah program strategis yang memang membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi bangsa. Ini transformasi, ini lompatan, ini percepatan. Karena program Whoosh itu betul-betul menjadi program yang strategis untuk jangka panjang,” ujarnya.

Lebih jauh, Budi Arie menggeser diskursus dari potensi kerugian negara ke spektrum manfaat yang lebih luas.

Ia menegaskan bahwa orientasi Whoosh tidak pernah semata-mata soal keuntungan finansial (profit), melainkan keuntungan sosial dan lingkungan (benefit).

Baca Juga: Dukung KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, DPR: Pelakunya Harus Diseret ke Jalur Hukum

Pertumbuhan ekonomi di koridor Jakarta-Bandung hingga pengurangan emisi karbon adalah bukti konkret dari nilai tambah proyek ini.

“Kita yakin bahwa program ini tidak hanya mengejar profit, tetapi juga benefit. Coba lihat nilainya, gas emisi karbon berkurang, terus kemanfaatan sosialnya, pertumbuhan di sekitar wilayah Whoosh,” tutur Budi.

Pembelaan ini diperkuat dengan visi ekspansi. Projo tidak melihat Whoosh berhenti di Bandung.

Dorong Proyek Dilanjutkan

Sebaliknya, mereka mendorong agar proyek ini dilanjutkan hingga ke Surabaya, sebuah langkah yang diyakini mampu menjadi katalisator ekonomi Pulau Jawa secara eksponensial.

“Kita justru mengharapkan program kereta cepat ini bukan sekadar Jakarta–Bandung, tapi Jakarta–Surabaya. Dilanjutkan sehingga pertumbuhan ekonomi ini bisa, karena bisa mengungkit ekonomi Jawa tiga kali lipat,” katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI