Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf

Senin, 03 November 2025 | 09:22 WIB
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf (Dokumen DPP PKS).
Baca 10 detik
  • Presiden PKS mengingatkan para kader partainya tetap memegang nama baik PKS selama menjadi pejabat negara
  • Dia menekankan, pejabat PKS harus bersih dan memiliki jiwa kenegarawaan
  • Menurutnya, nilai-nilai itu harus dipegang teguh para kader dan bukan menjadi jargon partai. 

Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf mengingatkan para kader partainya yang menduduki jabatan di pemerintahan dan legislatif untuk terus menjaga nama baik partai. Pesan itu disampaikan Almuzzammil Yusuf saat dalam Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) PKS 2025 bertema “Inovasi Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan Masyarakat” di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (2/11/2025). Kegiatan itu diikuti oleh seluruh Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PKS se-Indonesia. 

Lewat pidatonya, Almuzzammil menyebut bahwa Bimteknas bukan sekadar kegiatan rutin partai, melainkan momentum strategis untuk mengokohkan sinergi, memperkuat kompetensi, dan membangun kolaborasi antarlembaga dan antarpejabat publik PKS di seluruh tingkatan.

“Bimteknas ini menjadi ajang bagi seluruh pejabat publik PKS untuk meneguhkan komitmen, meningkatkan kapasitas, dan mempererat kolaborasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kita siap bersinergi dengan pemerintah demi kesejahteraan rakyat,” ujar Almuzzammil dikutip pada Senin (3/11/2025).

Dia pun menekankan agar para kader PKS memiliki integritas dan kapabilitas saat memegang amanah rakyat di pemerintahan. Menurutnya, nilai-nilai itu harus dipegang teguh para kader dan harus diwujudkan bukan hanya menjadi slogan atau jargon politik. 

“Pejabat publik PKS harus bersih, peduli, profesional, dan negarawan. Nilai-nilai ini bukan hiasan, tapi harus tampak dalam perilaku dan keputusan setiap hari,” ucapnya.

Menurutnya, makna “bersih” berarti taat hukum, etika, dan moral dalam setiap tindakan.

“Kita ingin seluruh pejabat publik PKS menjaga integritas dengan prinsip Zero Case, tanpa pelanggaran hukum maupun etika,” tegasnya.

Nilai “peduli”, lanjutnya, diwujudkan melalui kepedulian terhadap persoalan rakyat dan upaya serius mencari solusi atasnya. 

Sementara itu, “profesional” menandakan kesiapan dan kompetensi setiap pejabat publik dalam menyelesaikan persoalan secara efektif. Adapun nilai “negarawan”, kata Almuzzammil, adalah sikap mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan elektoral. 

Baca Juga: 8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!

“Kita ingin menghadirkan politik pelayanan, bukan politik kekuasaan. Politik yang berorientasi pada kemaslahatan rakyat dan masa depan bangsa,” ujarnya.

Almuzzammil menutup sambutannya dengan menyerukan agar seluruh pejabat publik PKS menjadikan amanah yang diemban sebagai ladang pengabdian. 

“Kita ingin rakyat benar-benar merasakan kehadiran pejabat publik PKS yang bersih, peduli, profesional, dan berjiwa negarawan. Inilah cara kita berkhidmat untuk Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Almuzzammil menegaskan pentingnya sikap kritis, konstruktif, dan solutif sebagai amanat konstitusi untuk menjaga demokrasi tetap berada dalam rel check and balances. Ia mencontohkan bagaimana PKS sejak awal konsisten menyuarakan kritik terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang dinilai bermasalah secara kebijakan dan pembiayaan.

“Ketika program kereta cepat, kita di PKS memberikan catatan kritik yang konstruktif. Kita meminta dibentuk panitia khusus (Pansus) dan menegaskan agar dana APBN tidak digunakan, supaya APBN tetap fokus pada sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Menurutnya, kritik PKS tersebut kini terbukti relevan dengan munculnya berbagai perdebatan publik terkait beban keuangan negara akibat proyek tersebut. 

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI