Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!

Selasa, 04 November 2025 | 13:35 WIB
Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. (Antara/Lifia Mawaddah Putri)
Baca 10 detik
  • Pemprov DKI akan membangun waduk dan rusun untuk atasi banjir berulang di Jati Padang.

  • Lokasi merupakan area tangkapan air sehingga perbaikan tanggul saja tidak cukup efektif.

  • Lebih dari 1.000 KK di lahan seluas 7 hektare akan direlokasi secara komprehensif.

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan langkah penanganan jangka menengah dan panjang untuk mencegah banjir berulang di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan, khususnya di sekitar Tanggul Baswedan yang kerap jebol.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, meskipun perbaikan tanggul terus dilakukan, solusi permanen diperlukan karena kondisi geografis Jati Padang sebagai area tangkapan air atau catchment area dari Kali Krukut. Untuk itu, Pemprov DKI berencana membangun waduk dan rumah susun (rusun) di sekitar lokasi.

"Karena daerah ini adalah catchment area dan muara dari Kali Krukut, maka harus ditangani secara komprehensif," ujar Pramono saat meninjau lokasi, Selasa (4/11/2024).

Ia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih tujuh hektare yang akan difungsikan sebagai kawasan pengendali banjir terpadu. Selain waduk, di area tersebut juga akan dibangun hunian vertikal dan ruang rekreasi publik.

"Di sini ada area sekitar 7 hektare yang bisa menjadi catchment area, sekaligus menjadi rumah susun dan tempat rekreasi," tuturnya.

Menurut Pramono, penataan ini penting agar penanganan banjir tidak lagi bersifat parsial. Dengan pendekatan menyeluruh, pemerintah berharap dampak genangan dapat diminimalkan sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga. Ia mengakui bahwa perbaikan tanggul atau pengerukan sungai saja tidak akan efektif.

"Posisinya mau dikeruk berapa pun, karena ini tempatnya di catchment area, pasti akan terjadi lagi," ucapnya.

Terkait lahan seluas 7,3 hektare yang dihuni lebih dari 1.000 Kepala Keluarga (KK), Heru mengaku akan memikirkan solusi terbaik untuk relokasi warga.

"Lahan seluas 7,3 hektare dengan KK hampir 1.000 lebih itu yang sedang kita pikirkan. Penanganannya akan dilakukan secara komprehensif," pungkasnya.

Baca Juga: Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI