-
- Transjakarta menargetkan lebih dari 400 juta penumpang pada 2025, naik dari 372 juta.
- Optimisme meningkat berkat pertumbuhan penumpang 2025 yang sudah mencapai 298 juta hingga triwulan ketiga.
- Integrasi antarmoda dan peningkatan pelayanan menjadi kunci Transjakarta untuk menarik lebih banyak pengguna.
Suara.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan jumlah penumpang pada 2025 bisa menembus lebih dari 400 juta orang.
Target tersebut dinilai realistis karena pada tahun sebelumnya jumlah penumpang telah mencapai 372 juta, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengatakan jumlah penumpang pada 2024 tercatat sebanyak 372 juta.
Dengan capaian itu, pihaknya optimistis jumlah penumpang tahun ini akan meningkat tajam.
“Bismillah, doain, mudah-mudahan tahun ini, di 2025 ini, akan kepala 4. Jadi kira-kira 408–409 juta yang akan kami layani,” kata Welfizon di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Hingga triwulan ketiga 2025, jumlah penumpang Transjakarta sudah mencapai 298 juta.
Dengan tren pertumbuhan yang terus meningkat, Welfizon meyakini target tersebut dapat tercapai sebelum akhir tahun.
“Jadi kami optimis ini akan menjadi angka baru kepalanya harus di kepala empat,” ujarnya.
Menurut Welfizon, peningkatan jumlah penumpang tidak hanya mencerminkan bertambahnya minat masyarakat terhadap transportasi publik, tetapi juga menjadi bukti efektivitas berbagai inovasi layanan yang dilakukan Transjakarta.
Baca Juga: Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
Upaya memperluas rute, meningkatkan keamanan, dan memperkuat kenyamanan pengguna disebut berperan besar dalam menggaet lebih banyak pelanggan.
Meski tak merinci strategi secara spesifik, ia menegaskan bahwa Transjakarta akan terus menjaga kualitas pelayanan agar tetap menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat Jakarta.
Optimisme tersebut turut didukung oleh kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang berfokus pada penguatan integrasi antarmoda transportasi, termasuk konektivitas dengan MRT, LRT, dan JakLingko.
![Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza. [Suara.com/Fakhri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/05/15143-direktur-utama-pt-transjakarta-welfizon-yuza.jpg)
Integrasi ini diyakini menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan penggunaan transportasi publik secara berkelanjutan.
“Kalau integrasi makin baik dan pelayanan makin nyaman, masyarakat akan semakin percaya,” kata Welfizon.