-
Program Makan Bergizi (MBG) jadi penyumbang terbesar kasus keracunan pangan di Indonesia.
-
Dari 441 total insiden keracunan, sebanyak 211 kejadian berasal dari program MBG.
-
Lebih dari 13.000 penerima manfaat dilaporkan mengalami gangguan kesehatan akibat program tersebut.
Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap data mengejutkan bahwa Program Makan Bergizi atau MBG menjadi penyumbang terbesar dalam kasus keracunan pangan di Indonesia. Fakta ini dipaparkannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (12/11/2025).
Dadan menjelaskan, dari total 441 kejadian keracunan pangan yang tercatat di seluruh Indonesia hingga saat ini, sebanyak 211 kejadian atau sekitar 48 persen berasal dari program tersebut.
"Total kejadian keracunan pangan di Indonesia ada 441, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen," ujar Dadan dalam rapat.
Insiden ini telah menyebabkan ribuan penerima manfaat mengalami gangguan kesehatan. Berdasarkan data yang telah disinkronkan dengan Kementerian Kesehatan, total korban mencapai lebih dari 13.000 orang.
"Totalnya, berbasis laporan Kemenkes, ada 13.371 penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan, dengan 638 di antaranya harus menjalani rawat inap," jelasnya.
Meskipun demikian, Dadan juga menyoroti skala besar program yang telah berjalan. Menurutnya, BGN telah memproduksi 1,8 miliar porsi makanan untuk program ini.
"Sampai hari ini, kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik," klaimnya.