Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman

Senin, 17 November 2025 | 21:16 WIB
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
Ilustrasi MBG. (Pexels/Katerina Holmes)
Baca 10 detik
  • Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi, Redy Hendra, menegaskan bahwa dirinya tidak merasa khawatir anaknya menerima MBG di sekolah
  • Menurutnya, distribusi MBG di sekolah tersebut berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah kesehatan
  • Redy menegaskan ia tetap percaya pada sistem pengawasan dan perbaikan yang sedang dilakukan BGN

Suara.com - Di tengah sorotan publik terhadap sejumlah kasus keracunan yang diduga terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG), Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi, Redy Hendra, menegaskan bahwa dirinya tidak merasa khawatir anaknya menerima MBG di sekolah.

Redy mengungkapkan, bahwa anak pertamanya telah menerima MBG selama hampir empat bulan di sekolah berasrama.

Menurutnya, distribusi MBG di sekolah tersebut berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.

"Anak saya yang pertama sudah menerima MBG di sekolah, mungkin sudah hampir sekitar 4 bulanan, kebetulan dia boarding school. Di boarding school-nya itu menerima MBG yang diadakan oleh Yayasannya," kata Redy dalam konferensi pers virtual bersama MBG Watch, Senin (17/11/2025).

Sementara itu, dua anak Redy lainnya belum mendapatkan MBG. Ia menjelaskan, fasilitas penyedia pangan gizi (SPPG) terdekat yang melayani sekolah kedua anaknya masih dalam tahap persiapan operasional.

Terkait kekhawatiran atas maraknya laporan keracunan anak penerima MBG di berbagai daerah, Redy menegaskan ia tetap percaya pada sistem pengawasan dan perbaikan yang sedang dilakukan BGN.

"Khawatir atau tidak anaknya mendapatkan MBG, secara pribadi saya tidak khawatir. Sampai sekarang alhamdulillah tidak terjadi apa-apa di SPPG yang melayani sekolah saya," ujarnya.

Ia tidak menutup mata bahwa sejumlah kasus memang terjadi, termasuk kejadian di Bogor yang sempat menjadi perhatian nasional.

Namun, menurutnya, pemerintah dan BGN telah melakukan langkah penanganan dan pemulihan.

Baca Juga: Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi

"Banyak memang di beberapa SPPG yang melayani anak-anak dari teman-teman dekat, bahkan yang terjadi di Bogor itu sempat cukup panjang (kasus keracunan). Kemudian kami juga melakukan trauma healing dan lain sebagainya. Alhamdulillah sekarang sudah mulai beroperasi lagi dan melayani lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, BGN mengklaim kalau kasus keracunan akibat MBG hanya 211 kasus. Menurut dia, dari data tersebut, MBG menyumbang 48 persen dari total kasus keracunan pangan yang terjadi di Indonesia sampai hari ini.

Namun, data jumlah keracunan tersebut lebih rendah dari yang dikumpulkan oleh masyarakat sipil.

Seperti, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI mencatat jumlah kasus keracunan MBG mencapai 16.109 orang. Angka itu terhitung sejak pertama kali MBG diluncurkan pada 6 Januari hingga 31 Oktober 2025.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI