Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?

Rabu, 19 November 2025 | 07:03 WIB
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Pemerintah pastikan impor minyak mentah dari Amerika Serikat akan dimulai Desember 2025.

  • Pertamina akan diizinkan membeli energi dari AS tanpa melalui proses lelang.

  • Kebijakan ini imbal balik atas penurunan tarif untuk produk ekspor Indonesia.

Suara.com - Pemerintah Indonesia akan memulai impor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) pada Desember 2025, menyusul impor Liquified Petroleum Gas (LPG) yang sudah berjalan lebih dulu. Kebijakan ini merupakan bagian dari kesepakatan tarif resiprokal antara kedua negara, di mana PT Pertamina (Persero) akan diizinkan membeli energi dari perusahaan AS tanpa melalui proses lelang (bidding).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengonfirmasi jadwal dimulainya impor minyak tersebut.

"Kalau LPG kan sudah berjalan. Kemudian, untuk minyak, kemungkinan besar di bulan Desember ini sudah bisa dimulai dari sana," kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Saat ditanya mengenai skema pembelian tanpa lelang, Bahlil menyatakan hal tersebut masih dalam pembahasan. "Nanti kita akan lihat skemanya, ya," ujarnya singkat.

Bagian dari Kesepakatan Tarif Resiprokal

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) untuk melegalkan pembelian energi tanpa lelang khusus bagi perusahaan AS.

"Karena ini bagian dari reciprocal tariff. Jadi ini hanya untuk perusahaan AS, tanpa bidding," ujar Airlangga dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.

Kebijakan ini merupakan imbal balik atas komitmen AS untuk menurunkan tarif impor bagi sejumlah produk unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit (CPO), karet, teh, dan kopi. Sebagai gantinya, Indonesia melalui Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan impor energi dari AS dengan nilai hingga 15 miliar Dolar AS.

"Sebetulnya hampir semua teks sudah kita bahas. Tinggal finalisasi legal drafting-nya," kata Airlangga, seraya menargetkan seluruh proses negosiasi rampung tahun ini.

Baca Juga: Pengacara Sebut Dakwaan Perkara Tata Kelola Minyak Tak Terbukti

Selain kesepakatan dagang, terdapat pula komitmen investasi senilai 10 miliar Dolar AS, termasuk untuk pembangunan fasilitas blue ammonia di AS. Airlangga menilai, paket perdagangan dan investasi ini akan membuat neraca dagang kedua negara kembali seimbang.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI