- Presiden Prabowo dan Wakil Ketua DPR Dasco Ahmad mengadakan tiga pertemuan intensif pada 17, 20, dan 22 November 2025.
- Pembahasan mencakup target ekonomi 8 persen, hilirisasi, kesejahteraan ojol, hingga aspirasi kepala desa.
- Pertemuan puncak di Hambalang melibatkan penyerahan laporan lapangan dan diskusi isu hukum kepada Presiden.
![Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (20/11/2025). [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/21/84510-prabowo-dan-dasco.jpg)
Pada kesempatan ini, Dasco bertindak sebagai jembatan aspirasi. Ia menyampaikan masukan dari para kepala desa.
“Selain itu, Wakil Ketua DPR RI juga menyampaikan aspirasi dari para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI), agar program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat desa,” ungkap Teddy.
Puncak dari rangkaian pertemuan ini terjadi di Hambalang pada Sabtu (22/11/2025).
Berlangsung di kediaman pribadi Presiden, suasana pertemuan digambarkan lebih mendalam.
Dasco datang tidak dengan tangan kosong.
“Dalam pertemuan tersebut, Prof. Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan sejumlah surat serta laporan tertulis dari berbagai daerah,” kata Teddy.
Laporan ini kemudian ditelaah langsung oleh Presiden, yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai persoalan hukum yang tengah menjadi perhatian publik.
Makna di baliknya
Intensitas pertemuan ini mendapat apresiasi dari kelompok masyarakat sipil. Ketua Umum PPJNA 98, Anto Kusumayuda, menilai pertemuan ini bukan sekadar komunikasi politik biasa.
Baca Juga: Tak Tunggu Hari Kerja, Dasco Temui Presiden Prabowo Bawa Aspirasi dari Daerah
“Pertemuan Presiden Prabowo dan Dasco menunjukkan pemerintahan hari ini tak hanya berjalan secara administratif, tapi juga berupaya membaca denyut kebutuhan rakyat secara langsung,” kata Anto.
Menurutnya, Dasco membawa suara dan data konkret dari lapangan, termasuk isu-isu sensitif yang membutuhkan perhatian khusus dari kepala negara.
“Dasco membawa laporan yang dibutuhkan rakyat, termasuk soal permasalahan hukum yang membutuhkan perhatian khusus Presiden. Jadi, pertemuan di Hambalang bisa dikatakan sebagai ruang produktif sinkronisasi langkah strategis pemerintah serta parlemen."
Anto juga menyoroti makna simbolis dari pertemuan di Hambalang, yang selama ini dikenal sebagai pusat perumusan strategi dan konsolidasi kebangsaan Prabowo.
Menurutnya, hal ini mengirim pesan bahwa setiap kebijakan pemerintah dirumuskan dengan basis pemikiran yang matang.
“Dialog di Hambalang itu bukan sekadar pertemuan politik, tetapi ruang strategis yang sejak lama digunakan Prabowo untuk membangun perspektif geopolitik, pertahanan, dan kebangsaan,” katanya.