Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 10 Desember 2025 | 15:24 WIB
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
Ilustrasi kereta cepat (Pexels)

Suara.com - Arab Saudi dan Qatar resmi menandatangani kesepakatan pembangunan jalur kereta cepat yang akan menghubungkan Riyadh dan Doha. Proyek ini menjadi kerja sama infrastruktur modern terbesar antara kedua negara Teluk tersebut, sekaligus penanda semakin pulihnya hubungan diplomatik mereka setelah sempat memburuk beberapa tahun lalu.

Menurut laporan Al Jazeera (8/12/2025), jalur yang disebut sebagai “kereta penumpang listrik berkecepatan tinggi” itu dirancang menghubungkan Bandara Internasional Raja Salman di Riyadh dengan Bandara Internasional Hamad di Doha. Dua wilayah Saudi lainnya, yakni Al-Hofuf dan Dammam, juga akan masuk dalam jaringan tersebut.

Kereta ini diproyeksikan mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Dengan kemampuan itu, perjalanan antara kedua ibu kota diperkirakan hanya memakan waktu sekitar dua jam. Sebagai perbandingan, penerbangan langsung Riyadh–Doha biasanya berlangsung sekitar 90 menit.

Pembangunan jalur ini direncanakan selesai dalam enam tahun. Setelah beroperasi, pihak berwenang menargetkan layanan ini dapat melayani hingga 10 juta penumpang setiap tahunnya. Selain meningkatkan konektivitas dua negara, proyek ini juga diprediksi menciptakan sekitar 30.000 lapangan kerja di Arab Saudi dan Qatar.

Mengutip Al Jazeera (8/12/2025), kesepakatan pembangunan ditandatangani langsung oleh Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, ketika sang emir melakukan kunjungan resmi ke Riyadh. 

Penandatanganan ini disebut menjadi tonggak penting dalam pemulihan hubungan kedua negara, yang sebelumnya sempat berada dalam ketegangan diplomatik panjang.

Pada 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutus seluruh hubungan diplomatik serta akses transportasi dengan Qatar.

Mereka menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok tertentu, termasuk Ikhwanul Muslimin, serta menjalin kedekatan dengan Iran — tuduhan yang selalu dibantah Doha. Pemutusan hubungan itu berlangsung lebih dari tiga tahun hingga akhirnya mulai mereda pada awal 2021.

Hubungan kedua negara perlahan membaik setelah MBS melakukan kunjungan bersejarah ke Doha pada akhir 2021, yang menjadi bagian dari rangkaian tur keliling negara-negara Teluk. Sejak saat itu, interaksi dan kerja sama tingkat tinggi antara kedua pemimpin meningkat, mencakup dukungan terhadap berbagai inisiatif diplomatik regional.

Baca Juga: Seperti Apa Liburan Musim Dingin di Saudi? Ini Daftar Petualangan Baru yang Bisa Dicoba

Dalam beberapa tahun terakhir, Riyadh dan Doha juga kerap menyuarakan posisi bersama, termasuk dalam seruan untuk menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza. 

Saudi juga menyatakan dukungan bagi Qatar setelah insiden serangan Israel pada September lalu yang menargetkan kompleks perumahan pemerintah Qatar yang menjadi lokasi pertemuan para pemimpin Hamas dalam pembahasan proposal gencatan senjata.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan empat lainnya terluka, termasuk warga sipil serta anggota keamanan Qatar.

Proyek kereta cepat Riyadh–Doha kini menjadi simbol baru membaiknya hubungan bilateral kedua negara. Selain mempercepat mobilitas masyarakat, jalur kereta ini diharapkan memperkuat integrasi ekonomi kawasan, sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis lainnya antara Arab Saudi dan Qatar di masa mendatang.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI