- Musik Indonesia Timur, ditandai dengan lirik daerah dan irama cepat, berhasil viral secara global di platform digital seperti TikTok dan Instagram.
- Lagu Tabola Bale viral setelah rilis 3 April 2025, meraih jutaan penayangan dan bahkan diputar pada perayaan HUT RI ke-80 di Istana Negara.
- Agar musik lokal menjadi kekuatan budaya global seperti K-pop, diperlukan investasi besar, riset berkelanjutan, dan ekosistem industri yang terencana.
“K-pop itu bukan hanya soal membuat musik. Di dalamnya ada riset visual, riset koreografi, pembentukan pesona dan branding setiap anggota grup, sampai kampanye komunikasi yang luar biasa,” jelasnya.
Industri tersebut dibangun melalui investasi besar dan berlapis, mulai dari riset pasar hingga pengelolaan citra budaya Korea Selatan di tingkat global.
Jika Indonesia ingin mendorong musik sebagai kekuatan budaya dunia, maka pendekatannya tak bisa hanya bergantung pada viralitas. Kunto menyampaikan, perlu adanya investasi serius. riset yang berkelanjutan, penguatan ekosistem industri kreatif, serta strategi branding budaya yang konsisten di kancah internasional.
"Bisa saja diplomasi budaya tapi investasinya juga harus besar. Ada investasi riset, investasi bikin ekosistem industri, investasi untuk membuat budaya memang punya brand di dunia internasional," katanya.
Di titik inilah musik Indonesia Timur berada di persimpangan, antara terus bergerak sebagai gelombang viral yang organik, atau melangkah lebih jauh sebagai proyek kebudayaan yang disokong strategi dan ekosistem jangka panjang.
Pada akhirnya, viralnya lagu-lagu Indonesia Timur ini adalah penanda penting bahwa musik lokal dengan akar budaya kuat punya potensi berbicara ke dunia. Namun, untuk melangkah sejauh K-pop, viralitas saja belum cukup. Dibutuhkan ekosistem industri yang serius, investasi berkelanjutan, riset, serta strategi branding budaya yang konsisten agar kekuatan lokal ini tidak berhenti sebagai tren sesaat.