Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah

Senin, 22 Desember 2025 | 11:06 WIB
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
Potret Dino Patti Djalal. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Dino Patti Djalal mengkritik Menlu Sugiono melalui Instagram sebab semua jalur komunikasi resmi efektif terblokir selama berbulan-bulan.
  • Dino mendesak Menlu Sugiono lebih aktif memimpin Kemlu, intens berkomunikasi publik tentang politik luar negeri, dan terbuka.
  • Kritik tersebut fokus meminta Menlu Sugiono melibatkan pemangku kepentingan dan bersikap terbuka bekerja sama dengan akar rumput diplomasi.

"Saya dan komunitas hubungan internasional tidak mau Kemlu kita mengalami nasib yang sama dengan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat," sambungnya.

Kritik Kedua

Melalui kritik keduanya, Dino memohon agar Menlu Sugiono dapat berkomunikasi dengan publik mengenai langkah-langkah politik luar negeri Indonesia. Ia mengingatkan ilmu dari mantan Menteri Luar Negeri RI Ali Alatas bahwa foreign policy begins at home.

"Yang berarti segala langkah diplomasi di luar negeri akan percuma kalau tidak dijelaskan, dipahami, dan didukung publik di dalam negeri," kata Dino.

Dino mengambil contoh kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dalam waktu singkat menjadi populer dan dihormati publik. Sebabnya karena Purbaya rajin memberikan penjelasan mengenai kebijakan keuangan negara. Hal sebaliknya yang justru dilakukan Sugiono.

"Dalam satu tahun terakhir Menlu Sugiono belum pernah sekalipun memberikan policy speech baik di dalam maupun di luar negeri. Juga tidak pernah melakukan wawancara khusus dengan media mengenai substansi politik luar negeri baik di dalam maupun di luar negeri," kata Dino.

Selain itu, dalam satu tahun terakhir, Dino mengatakan jarang sekali ada penjelasan publik dari Menlu Sugiono mengenai langkah-langkah politik luar negeri Indonesia, selain pidato awal tahun yang telah menjadi tradisi Kementerian Luar Negeri.

"Kami tidak ingin melihat Menlu Sugiono mendapat predikat sebagai silent minister. Kami prihatin juga bahwa komunikasi Menlu Sugiono secara dominan dilakukan melalui Instagram yang penuh dengan foto dan video tapi tidak ada suaranya, dan kami juga melihat Menlu semakin menjauh dan semakin menutup pintu kepada publik untuk urusan hubungan internasional," kata Dino.

Dino mencatat tidak ada respons dari Menlu Sugiono terkait perhelatan Conference on Indonesian Foreign Policy, yang merupakan konferensi politik luar negeri terbesar di dunia, di mana ribuan pemuda dan mahasiswa Indonesia datang dari berbagai provinsi khusus untuk mendengar pembahasan mengenai politik luar negeri.

"Namun semua surat, telepon, WhatsApp, permohonan pertemuan dan lain sebagainya sama sekali tidak direspons oleh bapak Menlu Sugiono selama berbulan-bulan," kata Dino.

Baca Juga: Huawei Dorong Akselerasi Ekonomi Digital ASEAN Lewat Pelatihan Teknologi untuk 100 UKM

Padahal, berdasarkan pengalaman pribadinya, Dino mengatakan Menlu negara mana pun akan langsung membatalkan semua agenda lain untuk hadir dalam konferensi politik luar negeri di negara mereka.

"Apalagi sebesar ini, yang terbesar di dunia, mereka akan langsung membatalkan semua agenda lain untuk bertemu dan meladeni konstituen dalam negeri mereka," kata Dino.

Dino turut menyoroti ketidakhadiran Menlu Sugiono dalam ASEAN for the People Conference, yang merupakan inisiatif dari rakyat Indonesia sendiri.

"Kami ingin agar Menlu Sugiono dapat berubah dari Menlu yang absen menjadi Menlu yang hadir dalam urusan hubungan internasional di dalam negeri. Dan kami sungguh berharap dalam empat tahun ke depan Menlu Sugiono bisa secara rutin, kalau bisa setiap minggu, berkomunikasi dengan rakyat melalui pidato publik atau policy speech baik di dalam maupun di luar negeri karena itulah tugas utama seorang Menlu," tutur Dino.

"Kalau ini tetap tidak dilakukan maka Menlu dan Kemlu akan kehilangan wibawa dan kredibilitas dan akan dianggap remeh karena dalam dunia diplomasi ini yang paling unggul adalah mereka yang paling vokal dan persuasif," sambungnya.

Kritik Ketiga

Dino memohon Menlu Sugiono dapat melibatkan para pemangku kepentingan hubungan internasional baik yang mendukung maupun yang kritis. Menurutnya, sikap tersebut konsisten dengan prinsip pemerintah yang melayani rakyat dan dekat dengan rakyat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI