- Pramono merespons rencana pemerintah pusat mengenai solusi sampah Bantargebang melalui program *waste to energy*.
- Pemprov DKI berencana membangun dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bantargebang, menunggu koordinasi pusat.
- Menteri Koordinator Pangan menargetkan sampah Bantargebang hilang dalam dua tahun melalui program tersebut.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespons pernyataan Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan terkait rencana pemerintah menyelesaikan masalah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang lewat program waste to energy.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah merencanakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di lokasi tersebut.
"Rencananya di Bantargebang itu akan dua dibangun di sana," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Realisasi proyek strategis tersebut nantinya tinggal menunggu lampu hijau dan koordinasi lanjutan dari pemerintah pusat, mengingat ada keterlibatan Danantara sebagai salah satu pilar utama pelaksanaannya.
Mantan Sekretaris Kabinet itu memastikan proses administrasi dan koordinasi intensif sedang berjalan demi kelancaran pembangunan.
"Jadi, hal yang berkaitan dengan Bantargebang, ini yang segera akan diselesaikan oleh Pemerintah Jakarta dengan pemerintah pusat dan Danantara. Kami sedang dalam proses untuk itu," tuturnya.
Meski demikian, Pramono masih enggan merinci detail teknis lebih jauh sebelum kesepakatan final tercapai dengan pemerintah pusat dan Danantara terkait pembangunan PLTSa Bantargebang.
![Danantara mengatakan proyek waste to energy - yang mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, akan diluncurkan pada akhir 2025. Foto: Antrean truk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). [Antara/Fakhri Hermansyah].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/16/44818-waste-to-energy-bantargebang.jpg)
"Nanti detailnya saya jawab kemudian, kalau sudah ada persetujuan dengan pemerintah pusat," tegasnya.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan sempat sesumbar bahwa tumpukan sampah Bantargebang akan lenyap tak bersisa dalam kurun waktu dua tahun lewat program waste to energy yang dicanangkan pemerintah.
Baca Juga: Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
"Bantargebang itu, Insyaallah dua tahun lagi nggak ada lagi," kata dia di Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Politisi yang akrab disapa Zulhas itu juga bertekad agar Indonesia bisa memiliki 34 fasilitas pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dalam rentang waktu yang sama.