Baca 10 detik
- Profesor Ryaas Rasyid menilai Polri menjadi beban Presiden Prabowo akibat erosi profesionalisme era Jokowi.
- Penempatan jenderal polisi di jabatan sipil dinilai sebagai pemanfaatan politik yang mengikis independensi institusi.
- Residu loyalitas rezim sebelumnya menciptakan hambatan bagi reformasi Polri di bawah kepemimpinan baru.
"Pasti itu kompromi, tapi biarkan saja berproses, toh itu tidak final. Kita harap sesudah PP itu kita lihat sejauh mana itu memberi kepuasan kepada rakyat,” ungkapnya.
Pada akhirnya, Ryaas mendesak adanya inisiatif dari internal Polri sendiri.
Menurutnya, Polri harus proaktif menarik kembali seluruh personelnya yang menduduki jabatan di luar struktur kepolisian demi menjaga marwah institusi dan mengembalikan kepercayaan publik yang mulai tergerus. (Tsabita Aulia)