Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 29 Desember 2025 | 12:40 WIB
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah korban kecelakaan kapal di perairan Pulau Padar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto dok. Kantor Basarnas Maumere)
Baca 10 detik
  • Kapal pinisi KM Putri Sakinah karam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, pada Jumat (26/12/2025) mengakibatkan 4 orang hilang.
  • Penyebab utama tenggelamnya kapal adalah kombinasi gelombang tinggi mendadak (swell) dan kegagalan mesin saat berlayar.
  • Otoritas Labuan Bajo sementara membekukan izin berlayar kapal wisata menuju Padar dan Komodo demi keselamatan.

3. Penyebab Fatal: Fenomena "Swell" dan Mati Mesin

Otoritas pelabuhan (KSOP) mengungkapkan bahwa kapal dihantam gelombang tinggi jenis swell (gelombang yang datang tiba-tiba) setinggi 2-3 meter.

Kondisi ini diperparah dengan mesin kapal yang mati mendadak saat mencoba menerjang arus kuat di Selat Padar.

4. Proses Evakuasi yang Menegangkan

Kapal mengangkut total 11 orang. Sebanyak 7 orang berhasil diselamatkan oleh tim SAR dan kapal lain yang melintas (KM Nepton), sementara 4 orang lainnya dinyatakan hilang di awal pencarian.

7 korban selamat yaitu, empat awak kapal (termasuk Kapten KM Putri Sakina), seorang pemandu wisata, dan dua penumpang. Dua penumpang yang berhasil selamat adalah istri Fernando Martin Carreras, serta satu anak perempuannya Mar Martinez Ortuno.

Sementara itu, 4 korban yang masih hilang adalah Fernando Martin Carreras dan ketiga anaknya.

5. Langkah Tegas: Jalur Pelayaran Ditutup Sementara

Menyusul tragedi memilukan ini, KSOP Kelas III Labuan Bajo secara resmi membekukan sementara penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) bagi seluruh kapal wisata yang menuju kawasan Pulau Padar dan Pulau Komodo.

Baca Juga: Kabar Duka! Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya Tewas di Labuan Bajo

Kebijakan tegas tersebut diambil sebagai langkah preventif akibat anomali cuaca ekstrem di perairan Taman Nasional Komodo.

Penutupan dilakukan juga bertujuan untuk mempermudah Tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan.

6. Titik Terang: Temuan Jenazah di Pulau Serai

Memasuki hari keempat pencarian korban,Tim SAR gabungan menerima informasi dari warga Pulau Serai Labuan Bajo Bapak Nasaruddin bahwa beliau melihat satu jenazah yang mengambang di pinggir perairan utara Pulau Serai Labuan Bajo.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Komodo menggunakan ambulance KPP Labuan Bajo untuk dilakukan proses identifikasi.

Reporter: Dinda Pramesti K

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI