Desainer Skotlandia Ciptakan Ventilator dari Mesin Kopi

BBC Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:59 WIB
Desainer Skotlandia Ciptakan Ventilator dari Mesin Kopi
Ross Hunter, penemu ventilator dari mesin kopi [BBC].

Katanya: "Saya sadar, dengan mengganti beberapa komponen di purwarupa mesin kopi, saya bisa membuat ventilator.”

"Ide mesin kopi saya memakai sistem pendorong, bukan pompa yang biasanya dipakai. Ini serupa dengan konsep tuas pada mesin kopi, tapi dengan sistem pendorong yang bisa dikendalikan dengan mudah.”

“Untuk membuat purwarupa ventilator ini bekerja, saya perlu membuat sedikit modifikasi di mesin kopi ini”.

Hunter mengerjakan mesinnya sendirian, dan ini memakan waktu tiga minggu untuk membangun satu purwarupa dan model tiga dimensi dari rancangannya yang disebut CORE Vent.

“Saya fokus membuat ventilator sesederhana mungkin yang bisa dibuat di manapun dan tidak membutuhkan komponen atau peralatan yang khusus”.

Dengan pendekatannya yang tidak konvensional ini, juri-juri kompetisi CoVent-19 terkesan.

Rancangan Hunter termasuk tujuh rancangan final di antara 200 rancangan yang masuk dari 40 negara.

Ia satu-satunya peserta perorangan yang masih bertahan di kompetisi, serta satu-satunya dari luar benua Amerika.

Namun ia tak menganggap jalannya mudah, apalagi tahu bahwa pesaingnya termasuk satu tim besar dari Stanford University.

Baca Juga: Peluncuran SpaceX dan NASA: 10 Pertanyaan kunci Misi Crew Dragon

“Saya masih kaget dengan berita bahwa saya mencapai final dalam kompetisi menghadapi kompetisi internasional yang berat ini,” kata Hunter.

Ia membentuk tim kecil yang berasal dari firma desainnya, Armadilla, untuk memperbaiki purwarupanya sebelum tenggat tanggal 21 Juni.

Pemenangnya, yang akan diumumkan akhir bulan Juni, tidak akan mendapat hadiah uang tapi namanya akan dijadikan nama ventilator tersebut.

“Saya tak pernah berharap dapat uang dari ide ini,” kata Hunter, yang perusahaannya belum lama ini dianugrahi Queen's Award for Enterprise dalam kategori inovasi.

“Saya hanya ingin membantu sebisa saya, terutama untuk negara-negara yang tak punya kemampuan untuk membeli ventilator yang sangat mahal."

Sekalipun banyak negara yang sudah meningkatkan jumlah produksi ventilator, masih banyak negara, terutama negara miskin, yang kekurangan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI