Sepercik Kisah Kerasnya Perjuangan Srikandi Ojol Jogja, Inspiratif!

Selasa, 10 November 2020 | 12:51 WIB
Sepercik Kisah Kerasnya Perjuangan Srikandi Ojol Jogja, Inspiratif!
Komunitas ojol Srikandi Gojek Jogja. (Suara.com/Yulita Futty)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ancaman “Predator”

Jika ojol laki-laki lebih rentan menjadi korban kasus kekerasan seperti begal, klitih dan persekusi opang, lain halnya dengan perempuan yang mana lebih kerap disasar oleh pelaku kejahatan seksual.

Setidaknya demikianlah penuturan Lasmi, wanita 48 tahun yang menjadi ketua pertama komunitas ojol tersebut.

Ia menuturkan bahwa komunitas ini didirikan mulanya sebagai sarana silaturahmi sesama ojol kaum hawa. Dulunya komunitas tersebut beranggotakan 30 member namun kini menjelma setidaknya sejumlah 500 orang.

"Kita sering berpapasan di jalan namun tak saling mengenal. Saat itu rasanya seperti mbabat alas," ungkap warga Bantul tersebut.

"Agar saling kenal, saya memberikan usul ke kantor Gojek. Mereka pun menghimpun data para pengendara ojol perempuan lalu berdirilah komunitas ini," imbuhnya.

Kehadiran grup tersebut tentu sangat membantu jika ada ojol yang mengalami masalah, termasuk tindakan asusila.

Lasmi mengatakan bahwa tindakan tak terpuji tersebut bisa memakan korban dari berbagai usia, membuat ojol wajib waspada.

"Dulu saya pernah mengantarkan makanan ke hotel. Kalau saat ini, setiap ojol yang mengantar pesanan ke kamar harus ditemani oleh satpam hotel, tapi dulunya tidak," kata ibu dengan dua anak tersebut.

Baca Juga: Dianggap Pelit Kebangetan, Viral Curhat Ojol Tagih Biaya Parkir Rp3 Ribu

"Waktu itu saya mengalami pelecehan, walaupun cuma secara verbal. Yang memesan makanan adalah lelaki hidung belang. Setelah transaksi makanan, dia tiba 'menawar' saya untuk memberikan 'layanan jasa yang lain'," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI